Baghdad – Kelompok Islamic State (ISIS) sempat mengancam akan mengeksekusi mati enam pria Irak yang diculik pekan lalu jika pemerintah Irak tak segera membebaskan tahanan wanita muslim Sunni.
Ancaman ini dikeluarkan ISIS lewat sebuah video yang dirilis kantor media resmi ISIS Amaq. Dalam video tersebut juga ditunjukkan wajah keenam tahanan yang dimaksud.
Keenam tahanan ISIS itu adalah anggota polisi Irak dan Pasukan al-Hashed al-Shaabi yang diculik pekan lalu di sebuah jalan yang menghubungkan Baghdad ke Kirkuk. Tiga tahanan berasal Karbala, dan sisanya berasal dari Anbar.
“Milisi ISIS yang mengenakan seragam militer mendirikan pos pemeriksaan palsu di jalan yang menghubungkan antara Desa Ein el-Azab di Distrik Al-Shirqat dan Pulau al-Hadar di Mosul selatan,” kata Kapten Abdel Khaleq al-Eifan dari pasukan tanggapan cepat Irak sebagaimana dikutip Kantor berita Turki, Anadolu, Minggu (24/6).
“Mereka menculik enam orang, termasuk empat pekerja dan dua anggota Al-Hashd Al-Shaabi setelah memeriksa identitas mereka,” sambung Kapten al-Eifan.
Saat ini, lanjut Kapten al-Eifan, ISIS sudah merealisasikan ancamannya karena pemerintah Irak tetap tak menanggapi ancaman yang dikeluarkan. Mayat keenam tahanan yang dieksekusi ISIS itu ditemukan di sebuah gurun.
“Kondisi seluruh mayat dalam keadaan terikat dan mengalami luka tembak di kepala dan punggung,” jelasnya.