Kabul – Bom dahsyat meledak di luar bandara Kabul, Kamis (26/8/2021), saat ribuan orang mengantre ingin keluar dari Afghanistan.Tidak hanya satu, tapi dua bom yang meledak. Akibatnya 13 tentara Amerika Serikat yang tengah melakukan pengamanan proses evakuasi tewas. Juga 60 warga tewas dan 140 luka-luka.
Beberapa saat setelah kejadian, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Dilansir AFP, kantor berita propaganda ISIS, Amaq, menyebut pelaku bom bunuh diri ‘mampu menembus benteng keamanan dan berada 5 meter’ dari Pasukan Amerika Serikat. Bomber seketika meledakkan sabuk yang dikenakannya.
Namun, pernyataan tersebut hanya menyebut satu bomber yang menyebabkan sebuah ledakan. Pasalnya, ada 2 bom bunuh diri yang terjadi di luar Bandara Kabul.
Kepala Komando Pusat Militer AS Jenderal Kenneth McKenzie mengatakan pihaknya bakal mengejar pelaku pengeboman.
“Kami akan mengejar mereka,” kata McKenzie.
McKenzie mewanti-wanti ancaman serangan selanjutnya. McKenzie menuturkan pihak yang bertanggungjawab atas pengeboman itu juga hendak menyerang lusinan pesawat di Bandara Kabul.
Sebelumnya, bom bunuh diri terjadi 2 kali di sekitar Gerbang Abbey Bandara Kabul. Dilaporkan 20 orang tewas, termasuk 12 pasukan Amerika Serikat.
Para pejabat AS dan sekutu sudah memiliki informasi intelijen bahwa pelaku bom bunuh diri terkait dengan kelompok Negara Islam (ISIS) di Afghanistan dan Negara Islam-Khorasan (IS-K). Kelompok ini diketahui berselisih dengan Taliban.
Dalam sebuah video yang diunggah wartawan Afghanistan menunjukkan puluhan mayat bergelimpangan di sekitar Bandara Kabul. Video itu menampilkan puluhan mayat berlumuran darah di parit berair di dekat pagar bandara.