ISIS Anggap Kebijakan Imigrasi Anti Muslim Donald Trump Sebagai Berkah

Kebijakan baru presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump yang melarang warga dari enam negara Muslim masuk ke Amerika menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak, tidak hanya masyarakat internasional, bahkan warga Amerika sendiri melakukan protes atas kebijakan baru ini. Demikian pula dengan kelompok teroris ISIS, Al Qaeda, dll, perintah eksekutif Trump ini dianggapnya sebagai bukti kuat betapa Amerika telah menantang perang umat Islam. Demikian seperti dilansir dari independent.co.uk, Selasa (31/01/17).

Dalam perintah eksekutif yang ditandatangani Trump pada Jumat lalu, presiden AS itu menghentikan program bantuan pengungsi dan melarang warga dari enam negara muslim, yakni; Iran, Irak, Libya, Suriah, Somalia, Sudan dan Yaman untuk masuk ke AS.

Meski begitu, melalu channel telegramnya, ISIS menanggapi kebijakan ini justru sebagai ‘berkah’ bagi mereka. ISIS merujuk pada invasi militer yang dilakukan oleh AS di Irak pada 2003 lalu yang mereka sebut sebagai ‘serangan berkah’ sebab serangan ini justru membangkitkan sentimen anti Amerika di wilayah tersebut.

Mereka berharap kebijakan ini akan memberikan dampak yang sama. Salah satu anggota di grup telegram resmi itu bahkan menyebut kebijakan Trump ini sebagai ‘panggilan terbaik untuk Islam’, tentu yang ia maksud adalah harapan agar seluruh umat muslim terpanggil untuk bersama-sama dan segera memerangi Amerika.

Sebagian militan yang lain bahkan menyebut apa yang terjadi dengan Amerika saat ini telah sesuai dengan predikisi oleh mendiang Anwar al Awlaki, salah seorang petinggi Al Qaeda kelahiran Amerika yang tewas terbunuh di Yaman pada 2011. Menurutnya, negara Barat pada akhirnya akan memerangi warga muslimnya sendiri.