ISIS Ancam Serang Perayaan Natal di Vatikan

Maryland – Kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), kembali melancarkan ancaman teror melalui poster. Setelah mengancam bintang-bintang sepakbola seperti Lionel Messi dan Christiano Ronaldo yang akan tampil di Piala Dunia 2018 Rusia, kali ini ISIS mengancam akan menyerang perayaan Natal di Vatikan.

Ancaman melalui poster propaganda itu, menggambarkan anggota ISIS tengah mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi menuju Basilika Santo Petrus, tempat Paus Fransiskus biasanya merayakan Misa Natal. Poster propaganda yang mengancam perayaan Natal di Vatikan itu dikeluarkan kelompok pro-ISIS yang dikenal sebagai Yayasan Wafa Media.

Seperti dikutip dari situs ‘rt.com’ Jumat (17/11/2017), sebenarnya poster ancaman akan menyerang perayaan Natal di Vatikan itu, sudah terungkap sejak tiga hari sebelumnya oleh SITE Intelligence Group, organisasi yang berbasis di Maryland, Amerika Serikat (AS) yang melacak aktivitas daring organisasi ekstremis tersebut.

SITE juga mencatat kata-kata di bagian atas poster, ditulis dengan warna merah, memperingatkan bahwa serangan itu akan terjadi pada perayaan Natal. Gambar tersebut menunjukkan sosok bertopeng yang digambarkan sebagai seorang jihadis, mengendarai mobil melaju kencang menuju Basilika Santo Petrus. Juga digambarkan ada senjata serbu dan ransel di kursi samping pengemudi, yang menggunakan sistem navigasi satelit.

Ancaman teros ini bukan kali pertama dilancarkan kelompok teroris ISIS yang pernah bersumpah untuk melakukan serangan terhadap Vatikan. Pada Agustus lalu, ISIS dilaporkan merilis rekaman militannya yang merobek foto Paus Fransiskus dan pendahulunya, Paus Benediktus XVI dan mengancam akan datang ke Roma.

Video tersebut dipahami telah difilmkan di kota Marawi, Filipina, tempat kelompok Maute. Milisi Islamis ini telah berjanji setia kepada ISIS dan berperang melawan pasukan pemerintah Filipina. Sementara itu, ancaman dari teroris ISIS memang cenderung meningkat pada waktu Natal.

Pada 2016, seorang simpatisan ISIS sengaja membawa sebuah truk ke pasar Natal di Berlin. Kejadian itu menyebabkan 12 orang tewas dan puluhan lainnya cedera. Sang pelaku, Anis Amri, ternyata adalah pencari suaka asal Tunisia yang pernah ditolak. Dia terbunuh beberapa hari kemudian dalam peristiwa baku tembak dengan polisi di dekat Milan, Italia.

Peningkatan serangan teroris dengan menggunakan kendaraan di Eropa dan Amerika Serikat. Kota Nice, Berlin, London, Stockholm, Barcelona, serta New York telah mengalami serangan semacam ini.