Kuala Lumpur – Kepolisian Malaysia mengeluarkan perintah siaga dan melakukan patroli ketat di sejumlah wilayah, khususnya di Ibu Kota Kuala Lumpur.
Perintah ini dikeluarkan menyusul laporan intelijen yang menyebutkan kelompok radikal ISIS akan melancarkan serangan balasan menyusul penangkapan 10 anggotanya bulan lalu yang dilakukan Malaysia.
”Ya, kami dalam kondisi siaga. Personel polisi bakal ditambah untuk diterjunkan di lapangan,” ujar sumber di kepolisian.
”ISIS akan melakukan serangan balasan setelah 10 tersangka ISIS ditangkap,” imbuh sumber tersebut seperti dilansir Malaysian Insider, Minggu (27/9).
Enam petugas keamanan, seorang interior disainer dan seorang guru taman kanak-kanak, termasuk dalam 10 tersangka ISIS yang ditangkap bulan lalu. Mereka terdiri dari delapan pria dan dua wanita itu ditangkap di enam lokasi berbeda di Kuala Lumpur oleh satuan khusus antiteror Malaysia. Menurut Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Khalid Abu Bakar, kelompok militan ISIS diyakini tengah menyusun aksi serangan di Malaysia.
”Kelompok garis keras itu berupaya mengumpulkan dana untuk membantu anggota ISIS dari Malaysia yang hendak pergi ke Suriah,” kata Irjen Polisi Tan Sri Khalid Abu Bakar.
Penjelasan itu senada dengan keterangan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irjen Polisi Saud Usman Nasution. Dia menjelaskan, sejumlah anggota militan ISIS tiba dari Malaysia di Sumatera. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Poso, Sulawesi Tengah, untuk menjalani latihan militer.
”Kami menemukan sejumlah gerilyawan asing datang ke Indonesia. Mereka meninggalkan Malaysia menuju Pekanbaru lalu ke kawasan Puncak, Jawa Barat,” kata Saud Usman kepada stasiun televisi ABC Australia.
”Dari sana, mereka menuju ke Makasar dan Poso untuk menjalani latihan,” tandas Irjen Saud Usman Nasution.
Sumber : Kriminalitas