Kabul – Militan ISIS telah mengancam akan menargetkan kedutaan besar Cina, India, dan Iran di Afghanistan dalam upaya untuk mengisolasi Taliban dari beberapa negara yang dianggapnya sebagai sekutu diplomatik.
Afiliasi lokal ISIS berusaha untuk “merusak hubungan antara Taliban [Imarah Islam Afghanistan] dan negara-negara anggota di wilayah ini,” menurut laporan PBB mengenai aktivitas kelompok ini.
Laporan ini diperkirakan akan dibahas pada Kamis (9/2/2023) di Dewan Keamanan PBB di New York, menurut laporan Bloomberg.
ISIS adalah salah satu ancaman keamanan bagi Imarah Islam Afghanistan (IIA), yang melakukan serangan berskala besar di daerah-daerah padat penduduk di Afghanistan. Kelompok ini berada di balik serangan mematikan terhadap kedutaan besar Rusia dan Pakistan, serta sebuah hotel di Kabul yang sering dikunjungi oleh warga negara Cina.
Meskipun kedutaan besar India di Kabul tidak sepenuhnya beroperasi, kedutaan ini dibuka kembali tahun lalu untuk mengkoordinasikan bantuan kemanusiaan dari New Delhi untuk rakyat Afghanistan.
Ancaman ini menjadi tantangan bagi IIA dalam upayanya untuk membangun kembali hubungan internasional dan mendapatkan legitimasi untuk membantu meningkatkan perekonomian yang terpuruk. Setelah pengambilalihan IIA, hampir semua kedutaan besar negara Barat, termasuk Amerika Serikat, pindah ke Qatar.
Kekuatan kelompok ini saat ini di wilayah tersebut mencapai 6.000 pejuang, dengan kubu-kubu pertahanan di provinsi Kunar, Nangahar, dan Nuristan di Afghanistan timur, yang semuanya berbatasan dengan negara tetangga Pakistan, menurut laporan PBB.
Para militan disebut-sebut berencana untuk melakukan operasi eksternal dengan akses ke berbagai sistem persenjataan, termasuk senjata kecil dan senjata ringan, di Timur Tengah, Afrika, dan Afghanistan, demikian laporan itu menambahkan.