Baghdad – Pejabat intelijen Amerika Serikat mengatakan kelompok militan ISIS di Afghanistan kini jadi ancaman utama pasukan AS. ISIS di Afghanistan kerap memanfaatkan media sosial anggotanya untuk menjalin kontak di AS.
“Mereka kini sudah pada tahap punya kemampuan melancarkan serangan ke AS dari Afghanistan,” kata pejabat itu kepada stasiun televisi CNN. AS kini meyakini ISIS mengumpulkan informasi dari media sosial untuk menentukan siapa orang yang bisa mereka jadikan alat untuk melancarkan serangan di wilayah AS.
“Mereka menghadirkan ancaman canggih yang harus terus kita waspadai,” katanya, Kamis (21/2/2019).
Menurut intelijen AS, kelompok militan yang dikenal dengan nama ISIS-K selama ini aktif merekrut anggota dari sekolah-sekolah, masjid dan masih terus mencari anggota melalui kontak media sosial dan nomor telepon orang yang mereka kenal di AS.
“ISIS adalah organisasi ekstremis yang sukses mengeksploitasi media sosial dan mereka kini mencari orang melalui media sosial untuk dijadikan anggota,” kata Votel.
“Mereka punya cara yang canggih untuk merekrut. Kita sudah melihat apa yang terjadi di Irak dan Suriah dan sekarang kita melihatnya di sini,” kata Votel.
Meski ISIS dan ISIS-K mempunyai ideologi dan taktik yang serupa namun struktur organisasi mereka tetap menjadi misteri.
Pejabat intelijen AS menyebut anggota mereka termasuk sejumlah kecil veteran jihadis dari Suriah dan militan asing.
Setelah kekalahan ISIS di Suriah, para militannya diperkirakan melarikan diri dan bergabung dengan kelompok yang masih punya ikatan seperti di Afghanistan.