A section of an oil refinery is guarded as it is brought on a lorry to the Kawergosk Refinery, some 20 kilometres east of Arbil, the capital of the autonomous Kurdish region of northern Iraq, on July 14, 2014. The International Energy Agency (IEA) said on July 11, that an offensive by jihadists in northern Iraq had cut output by 260,000 barrels a day in June to 3.17 million, after fighting forced the closure of the country's biggest refinery and slashed production from the giant Kirkuk field.SAFIN HAMED/AFP/Getty Images

Lagi, ISIS Kocar-Kacir Digempur Pasukan Koalisi

Baghdad – dalam beberapa serangan terakhir yang dilancarkan ke pasukan-pasukan kelompok teroris ISIS, dilaporkan bahwa kelompok pimpinan Abu Bakar al Baghdadi itu kini telah kembali kehilangan daerah kekuasaannya. Pihak Amerika Serikat (AS) menyebut ISIS telah kehilangan 40% dari wilayah kekuasaannya di Irak. Di waktu yang bersamaan,  sejumlah wilayah di dekat kota Haditha di Provinsi Anbar yang sebelumnya dikuasai ISIS sudah berhasil direbut kembali pasukan pemerintah Irak.

“Selain di Irak, ISIS juga kehilangan sekitar 20% wilayah kekuasaannya di Suriah. Jika ditotal, maka mereka mengalami kekalahan 30% di semua wilayah yang dulu mereka kuasai,” ungkap juru bicara pasukan koalisi Kolonel Steve Warren, sebagaimana dilaporkan oleh Xinhua, Rabu (6/1/2016).

Lebih lanjut Warren menjelaskan, saat ini ISIS sudah tidak lagi agresif. Mereka lebih memilih untuk bertahan, hal ini diperparah dengan fakta bahwa sejak bulan Mei lalu kelompok teroris ini sudah tidak lagi memperoleh sejengkal pun wilayah di Irak.

Sumber yang lain menyebut ISIS mulai mengalihkan targetnya kepada sejumlah daerah di dekat kota Haditha yang terletak sekitar 200 km sebelah barat ibukota Baghdad. Hal ini dilakukan kelompok itu hanya berselang 48 jam setelah mereka terusir dari kota Ramadi, 110 km sebelah barat Baghdad.

Sebagaimana diketahui, pasukan Irak telah berhasil memporak-porandakan ISIS dari kota Ramadi pada akhir Desember lalu. Bendera Irak pun telah dinaikkan di kompleks itu. Meski demikian keamanan di wilayah lain hingga kini masih belum bisa dipastikan, tersiar kabar ISIS sempat menanam sejumlah bom sebelum mereka meninggalkan kota tersebut.