Indramayu – Ahmad Muhazan, salah seorang pelaku teror bom Thamrin pada 14 Januari 2016 lalu kembali harus mengalami nasib ironi. Setelah sebelumnya harus meregang nyawa sia-sia, kini jenazahnya pun ditolak warga. Masyarakat di kampung halamannya di kampung Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu menolak menyalatkan jenazahnya yang telah terbujur kaku.
Hanya keluarga dan beberapa rekan Muhazan saja yang tampak menyalatkan jenazah pria yang tewas karena meledakkan diri di dekat gerai kopi Starbucks itu. Shalat pun dilakukan di dekat pusarannya, bukan di masjid.
Sebelumnya masyarakat setempat bersikeras menolak jenazah Ahmad Muhazan untuk dimakamkan di kampungnya, masyarakat beralasan hal ini dilakukan untuk menjaga nama baik kampung agar tidak dicap sebagai kampung teroris.
Prosesi pemakaman jenazah Muhazan pun tidak dihadiri banyak warga setempat, hanya hadir keluarga dan beberapa rekan Muhazan pada pemakaman yang dilakukan kamis 28 Januari 2016 itu.