Makassar – Provinsi Sulawesi Selatan menjadi jalur lintasan terduga pelaku terorisme. Oleh sebab itu, Polda Sulawesi Selatan akan meningkatkan kewaspadaan terhadap segala indikasi gerakan terorisme, terutama jelang perhelatan akbar Pilpres dan Pileg 2019.
Pernyataan ini disampaikan Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Hamidin saat menjadi pembicara dikusi Forum Dosen di lantai 4 kantor Tribun Timur, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (6/2).
“Indikasi pergerakan terorisme jadi titik fokus saya saat ini. Sulawesi Selatan jadi tempat lintasan terduga pelaku teroris. Mereka ke Poso tentu melewati Sulawesi Selatan,” tegas perwira tinggi bintang dua tamatan Akpol 1987 ini.
Dikatakan Hamidin, secara de facto kelompok teroris ISIS sudah bisa dianggap bubar. Namun begitu, terdeteksi ada 584 anggota kelompok tersebut berasal dari Indonesia.
Baca juga : Tingkatkan Kemitraan Polri dengan MUI dan FKUB, Kapolrestro Jakbar Hadiri Pengajian Rutin
“Pertanyaannya adalah 584 orang Indonesia mantan jihadis ISIS sudah kembali dan mereka mau ke mana? Ditambah lagi pada calon jihadis yang tak sempat bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak,” urai Hamidin memberi pemahaman.
Menurutnya, pergerakan para calon jihadis yang belum sempat bergabung dengan ISIS harus mendapat perhatian ekstra. Sebab, lanjutnya, mereka bisa lebih berbahaya dari jihadis ISIS sebenarnya sebagai akibat cita-cita mereka yang belum kesampaian.
“Masyarakat harus bersinergi dengan Polri untuk menguatkan kewaspadaan. Pola keamanan Siskamling juga harus diintensifkan dan jangan ragu untuk saling bertukar informasi dengan polisi,” pungkas pria asal Pagaralam yang sebelumnya menjabat deputi bidang kerjasama luar negeri Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).