Teheran – Kementerian Luar Negeri Iran mengecam Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, karena menyembunyikan kelompok teroris Organisasi Mujahidin Khalq (MKO atau MEK), yang telah membunuh ribuan orang di Iran.
Pernyataan itu dilontarkan dalam rangka memperingati Hari Perang Nasional Melawan Terorisme setiap tanggal 29 Agustus, dan mengenang kematian Presiden Mohammad Ali Rajaei, dan Perdana Menteri Mohammad Javad Bahonar pada 1981 silam.
“Meskipun membunuh 1000-an warga Iran dan berperang bersama Saddam, MEK dilindungi oleh AS dan UE,” kata Kemlu Iran dalam cuitannya di Twitter, sebagaimana dikutip dari Tasnim News, Minggu (30/8).
Kala itu, sejumlah pejabat Iran bertemu di kantor Perdana Menteri Iran di Teheran dalam sebuah pertemuan Dewan Pertahanan Tertinggi. Tak lama kemudian bom meledak menghancurkan gedung.
Korban yang selamat mengatakan seorang ajudan, yang diidentifikasi sebagai Massoud Kashmiri, telah membawa tas kerja ke ruang konferensi dan kemudian pergi.
Investigasi selanjutnya mengungkapkan bahwa Kashmiri adalah seorang agen MKO, yang telah menyusup ke kantor perdana menteri saat itu dengan menyamar sebagai pejabat keamanan negara.
MKO telah melakukan banyak pembunuhan dan pemboman terhadap negarawan dan warga sipil Iran, sejak kemenangan Revolusi Islam Iran 1979. Anggotanya melarikan diri dari Iran pada 1986 ke Irak.
Dari hampir 17.000 orang Iran yang tewas dalam serangan teroris sejak Revolusi, sekitar 12.000 di antaranya telah menjadi korban tindakan teror MKO.