Iran Sebut Kejatuhan ISIS Adalah Kekalahan AS

Teheran – Kekalahan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Irak dan Suriah disambut gembira negara-negara yang ikut berperang melawan kelompok teror. Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Ali Khamenei, juga menyambut senang dengan kemenangan itu. Bahkan dia mengatakan bahwa kejatuhan ISIS di Suriah merupakan kekalahan Amerika Serikat (AS).

Khamenei juga memuji usaha para pemuda dalam mengalahkan militan dan persekongkolan AS di Asia Barat. Di wilayah ini, para pejuang muda, berhasil membuat Amerika bertekuk lutut. Semua upaya dan kelompok yang bertujuan membersihkan ideologi Iran atau perlawanan dari wilayah tersebut, justru terjadi sebaliknya.

“Penyebab sebenarnya kematian ‘kanker’ ISIS adalah semangat Basiji. Musuh mencoba menggunakan kelompok Takfiri yang tidak manusiawi untuk melawan pejuang muda. Namun ketaatan, semangat, dan motivasi membuat para musuh berlutut,” kata Khamenei seperti dilansir ‘Tehrantimer’, menjelang Pekan Basij Nasional, Kamis (23/11/2017).

Dihadapan anggota Basij, Pemimpin Revolusi Islam Iran itu mengutip Revolusi Islam 1979 sebagai contoh bagaimana kemenangan dapat dicapai. Kemenangan itu menjadi semangat para pejuang saat melawan kelompok teroris di Suriah dan Irak. Negara-negara Islam telah melawan musuh, ketamakan dan mengalahkan kelompok yang sengaja dibentuk lawan.

Menyinggung keberhasilan kekuatan mobilisasi dan meniadakan persekongkolan musuh, Khamenei mengatakan, kita sudah menyaksikan bahwa konspirasi ini diciptakan Amerika, zionis, reaksioner Arab dan lainnya. Semua itu hancur oleh kedaulatan Revolusi Islam. Salah satu konspirasi adalah kelompok Takfiri yang tidak berperikemanusiaan.

ISIS hancur, berkat usaha orang-orang yang setia dan dengan bantuan orang-orang yang mendukung perlawanan. Namun ada yang meragukan seberapa besar manifestasi cita-cita Revolusi Islam terjadi di tengah perang melawan ISIS. Beberapa negara tetangga ada yang berpikir apakah ISIS bisa dikalahkan.

“Banyak yang tidak percaya apakah mungkin mengalahkan ISIS yang mereka nilai begitu kuat. Setelah mereka bergabung di medan perang dan berhasil meraih kemenangan, barulah mereka percaya bahwa inilah pesan dari Republik Islam, pesan revolusi, sampai ke negara lain,” pungkasnya.