Taheran – Garda Revolusi Iran menyebut telah menyerang kelompok ISIS di Suriah hingga 700 kali menggunakan pesawat tak berawak (Drone). Cara itu dinilai bisa mengubah gelombang pertempuran secara signifikan. Gempuran itu dilakukan sejak 1 Oktober lalu.
“Drone pembom kami telah melakukan 700 operasi militer menggunakan bom cerdas untuk melawan ISIS,” kata kepala kedirgantaraan Iran, Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh, kepada kantor berita Fars, Selasa (16/10).
Hal ini dilakukan sebagai balasan atas serangan mematikan ketika Iran melakukan parade militer pada September lalu. Serangan ini terjadi di barat daya Iran yang diklaim oleh kelompok militan ISIS.
Tujuh drone militer serta enam rudal balistik menghantam “markas besar” ISIS di kota Hajin yang berbatasan dengan Irak.
Berdasarkan pemberitaan media Iran, dalam gambar yang dipublikasi menunjukkan bahwa drone itu buatan lokal dari pabrik “Saegheh”. Drone ini dibuat ulang dari drone Sentinel AS RQ-170 yang ditangkap oleh Iran pada 2011.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, mengatakan serangan itu adalah serangan lintas negara pertama yang berhasil dilakukan menggunakan drone. “Hal itu juga pertama kalinya Iran secara resmi mengumumkan menggunakan pesawat tempur di luar perbatasannya,” tulis kantor berita Tasnim.
Iran adalah pendukung utama Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Garda Revolusi Iran beroperasi di negara itu sebagai “penasihat militer”.