Iran Bantah Tuduhan AS Terkait Hubungan Dengan Al-Qaeda

Taheran – Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif, Selasa (12/1) membantah tudingan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo yang menyebut Iran memiliki hubungan dengan Al-Qaeda. Zarif menyebut tuduhan itu “kebohongan yang berisi hasutan”.

“Pompeo mengakhiri karirnya dengan menyebar banyak hasutan dan kebohongan dengan merujuk pada klaim Al-Qaeda dan seolah-olah mengungkap informasi rahasia tentang Iran,” kata Zarif sebagaimana dikutip dari unggahannya di media sosial Twitter, seperti dilaporkan Reuters, Rabu (13/1).

“Tidak ada yang dapat dibohongi oleh Pompeo. Seluruh teroris (9/11) berasal dari Timur Tengah yang jadi daerah favorit @SecPompeo, tidak ada yang berasal dari Iran,” kata Zarif menyebut akun Twitter resmi Mike Pompeo.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Selasa (12/1), mengatakan al Qaeda membangun markas baru di Iran. Menurut dia, AS tidak memiliki banyak pilihan saat al Qaeda bersembunyi di Iran.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh mengatakan Iran telah menjadi korban terorisme AS serta kelompok-kelompok yang terhubung oleh AS selama bertahun-tahun. Iran memiliki rekam jejak yang jelas pihaknya melawan Al-Qaeda dan ISIS,” kata kantor berita resmi Iran.

Islam Syiah merupakan agama resmi di Iran dan negara itu dengan tegas menempatkan posisinya sebagai lawan dari kelompok-kelompok beraliran Islam Sunni, termasuk al Qaeda dan ISIS. Namun, beberapa pejabat pemerintah AS kerap menuduh Iran telah menyediakan tempat bersembunyi bagi anggota dan pimpinan Al-Qaeda.

Koran The New York Times pada November 2020 melaporkan salah satu pimpinan al Qaeda, Abu Muhammad al-Masri, telah ditembak mati oleh intelijen Israel di Iran. Al-Masri merupakan orang yang diduga terlibat sebagai dalang pengeboman dua kedutaan besar AS di Afrika.

Namun, Iran membantah berita itu dan otoritas setempat menyebut tidak ada teroris al Qaeda yang berlindung di wilayahnya.