Baghdad – Seorang pemimpin Islamic State (ISIS) yang menjadi salah satu dari lima teroris yang ditangkap di Irak, pekan lalu, dilaporkan sebagai dalang eksekusi sadis seorang pilot Yordania yang dibakar hidup-hidup dalam sangkar pada tahun 2015.
Pemimpin yang diketahui bernama Saddam al-Jamal itu diyakini sebagai otak eksekusi mengerikan terhadap pilot Yordania bernama Muath Al-Kaseasbeh, Sang pilot ditangkap ISIS setelah pesawatnya ditembak jatuh di wilayah Suriah pada tahun 2014.
Setelah dikurung dalam sangkar selama beberapa bulan, Muath akhirnya dieksekusi pihak ISIS dengan cara dibakar hidup-hidup. Demikian diwartakan Daily Mail mengutip penjelasan otoritas Yordania, Selasa (15/5).
Sebelum dibakar, ISIS dilaporkan sempat menawarkan barter pembebasan tahanan ke pemerintah Yordania. Jika Al-Kaseasbeh dibebaskan maka ISIS juga menuntut Sajida al-Rishawi, seorang wanita Irak yang dipenjara di Yordania dibebaskan. Sajida al-Rishawi adalah tahanan pemerintah Yordania terkait peran krusialnya dalam serangan bom bunuh diri tahun 2005 yang menewaskan 60 orang di Amman. Namun tawaran itu ditolak Yordania hingga ISIS kemudian memutuskan membakar hidup-hidup Al-Kaseasbeh.
Saddam al-Jamal adalah pentolan ISIS paling berpengaruh yang berhasil ditangkap dalam serangan lintas-perbatasan pekan lalu. “Penangkapan ini adalah pukulan telak buat ISIS,” kata juru bicara pasukan koalisi di Irak, Kolonel Ryan Dillion.
Selain diyakini memberi perintah membakar hidup-hidup pilot Yordania, al_Jamal juga diyakini terlibat aksi pembantaian yang menewaskan 700 warga suku lokal di Suriah pada tahun 2014. Selain itu, al-Jamal juga diyakini sebagai pelaku yang membantai satu keluarga di Suriah karena berusaha melarang putrinya menikah dengannya.