Bandung – Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Bandung menyosialisasikan bahaya radikalisme dan peran IPNU sebagai garda dalam menjaga keutuhan NKRI dari radikalisme di Nurul Iman, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
Ketua IPNU Kota Bandung, Akbar Firman Hidayat dan Demisioner Komandan CBP Chandra Wijaya, duduk sebagai narasumber dan moderator dalam sosialisasi yang terdiri dari peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Nurul Iman tingkat MTs kelas VII dan MA kelas X.
Akbar Firman mengatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak lepas dari peran pelajar yang ikut serta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, seperti yang dirasakan saat ini. Maka tugas seluruh warga menjaga keutuhan NKRI dari paham radikal yang merusaknya.
“IPNU-IPPNU hari ini menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI dari berbagai paham radikal di kalangan pelajar, apalagi pelajar di Kota Bandung terindikasi paham radikal mencapai 40 persen,” kata Akbar dalam keterangannya, Minggu (23/7/2023).
Dalam kegiatan ini, tampak para siswa antusias mengikuti sosialisasi, banyak pertanyaan yang diberikan pada moderator ketika sesi tanya jawab, mengenai apa itu radikalisme serta bagaimana cara menghindarinya.
“Apa itu radikalisme dan jika berbahaya bagaimana menghindarinya?,” tanya seorang siswa perempuan MA kelas 10. Pertanyaan tersebut disampaikan kembali oleh moderator pada narasumber. Jawaban narasumber sendiri disederhanakan agar dapat dipahami semua peserta.
“Radikalisme itu paham yang berlebihan dalam menjalankan kegiatan,” ucap Akbar. Baca Juga: Ada Tulisan Depok pada Aksi Vandalisme di Gua Hira, Begini Komentar Mohammad Idris “Adapun cara menghindari paham radikalisme dengan memasuki organisasi pelajar yang menjaga keutuhan NKRI, yaitu IPNU-IPPNU,” sambungnya.