IPI: Radikalisme dan Isu Intoleran Masih Warnai Pilpres 2019

Jakarta – Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, mengatakan radikalisme dan isu intoleran masih mewarnai ajang Pilpres 2019 yang sebentar lagi memasuki tahap puncak atau pencoblosan. Berita bohong (hoaks) pun masih digunakan untuk mempengaruhi pemilih.

“Gerakan-gerakan intoleran, radikalisme, paham khilafah islamiah juga ikut menumpang dalam proses pemilu. Itu mengkhawatirkan. Jangan sampai mengganggu proses pemilu,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (16/2).

Baca juga : Ledakan Keras Dekat Debat Pilpes Bukan Bom Tapi Petasan

Ia menambahkan, suasana pemilu damai saat ini belum terasa. Karena itu pihaknya berharap, masyarakat dewasa menghadapi pemilu yang tak hanya beragendakan pemilihan presiden, tetapi juga anggota legislatif.

“Harapan kami masyarakat dapat menyikapi pemilu ini dengan damai, aman, penuh kegembiraan. Tanpa ada gerakan yang bisa mengganggu pemilu dan menimbulkan keretakan sosial,” jelasnya.

“Gerakan-gerakan intoleran, gerakan radikalisme, paham khilafah islamiah juga ikut menumpang dalam proses pemilu. Kemudian, kita sering kali melihat masih ada bendera HTI berkibar di dalam proses pemilu 2019 ini. Itu mengkhawatirkan, jangan sampai hal itu mengganggu proses pemilu,” lanjutnya.