Sejumlah insan Media dan Jurnalis Se- Sulawesi selatan pada hari Sabtu 22 Agustus berkumpul di Makasar untuk membangun sinergi, dan menyamakan persepsi Media terhadap Pencegahan Gerakan Radikal Terorisme, Kegiatan ini di Prakarsai oganisasi pers , Asosiasi Pers, Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Sulawesi Selatan , Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT, dan Humas Kantor Pemerintahan Daerah, Sinergi ini dibangun dalam rangka mengeksplorasi informasi, membangun jaringan bersama dan yang terpenting adalah mempersiapkan indept news pencegahan Gerakan Radikal Terorisme, kegiatan ini di hadiri tokoh nasional. Pimpinan BNPT, Ketua FKPT dan tokoh masyarakat Sulsel Prof.DR Arfin Hamid ,SH,MH, Dr.H.Sinansari Ecip mewakili insan Media, Ratusan Insan Media (pers) dan Masyarakat akan hadir sebagai komitmen bersama dalam Pencegahan Gerakan Radikal Terorisme di Sulawesi Selatan.
Acara akan dimulai pukul 08.00 yang akan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama, acara dilanjutkan dengan sambutan pimpinan BNPT tentang Kebijakan dan strategi Pencegahan Radikal Terorisme , kemudian dibuka sesi diskusi mewakili unsur pemerintah,insan pers, organisasi pers dan para Jurnalis yang ada di Sulawesi selatan terkait pentingnya peran strategis Media serta tanggungjawab dalam pemberitaan Radikal Terorisme, peran Insan Media terhadap prinsip-prinsip Jurnalisme Damai, dan etika Jurnalistik, semoga Kegiatan ini memberikan persamaan persepsi, tereksplorasinya informasi potensi gerakan Radikal Terorisme di Sulawesi Selatan dan yang utama media dapat menjadi kekuatan deteksi dini terhadap Gerakan Radikal Terorisme di Sulawesi Selatan, seperti pepatah Bugis “ Teppettu maoompennge” teppolo massellomoe “ Tak akan putus yang kendur, tak akan patah yang lentur “ pepatah ini diartikan peringatan agar bijaksana menghadapi suatu permasalahan, toleransi dan tenggang rasa perlu dipupuk supaya keingininan tercapai tanpa Kekerasan…. , bravo FKPT Sulses, bravo Insan Media Sulsel selamat berdiskusi untuk Indonesia Damai.