Surabaya – Terungkapnya kalangan perempuan dalam jaringan pelaku terorisme yang tidak semata sebagai simpatisan, menjadi perhatian serius Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Perempuan dinilai memiliki peran lebih untuk ikut membantu pencegahan.
“Kelompok pemuda dan perempuan, dalam perkembangan jaringan terorisme, memang menjadi target utama perekrutan. Kami berikan perhatian khusus terhadap itu,” kata Kepala Sub Direktorat Kewaspadaan, Andi Intang Dulung, saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan kegiatan Rembug Kebangsaan Perempuan Pelopor Perdamaian di Surabaya, Kamis (9/3/2017).
Kegiatan Rembug Kebangsaan tersebut dilaksanakan oleh BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur. Sebanyak 45 orang, perwakilan dari sejumlah organisasi perempuan dihadirkan sebagai peserta. Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Direktur Perlindungan BNPT, Herwan Chaidir.
Andi Intang menambahkan, perempuan dalam konteks rumah tangga, diharapkan tidak sebatas menjadi ibu rumah tangga. Peran tambahan dalam rangka pencegahan terorisme diharapkan bisa dijalankan.
“Salah satunya pengawasan terhadap anak, terhadap apa yang menjadi pergaulan dan bacaan anak-anaknya. Ketika menemukan hal yang melenceng, perempuan sebagai ibu harus bisa mencegah anaknya terjerumus dalam jaringan terorisme,” urai Andi Intang.
Di era yang serba digital ini, masih kata Andi Intang, perempuan juga diwajibkan menjadi watchdog terhadap laman-laman yang diakses oleh anak-anaknya. “Termasuk membatasi waktu penggunaan gadget dan akses internet, perempuan dalam rumah tangga harus tegas menjalankannya,” tandasnya.
Sementara Direktur Perlindungan BNPT, Brigjen Pol. Herwan Chaidir, dalam paparannya mengatakan perempuan memiliki kemampuan untuk bisa menjadi pelopor perdamaian.
“Wanita adalah tiang negara. Ketika wanitanya baik, maka baiklah negara itu. Oleh karena itu kami yakinkan ibu-ibu yang hadir di sini, Anda semua mampu menjadi pelopor perdamaian,” kata Herwan. [shk]