Serang – Penyebaran paham radikal dan Islam fundamentalis terjadi dengan sangat cepat di lingkungan perguruan tinggi di Indonesia. Universitas Islam Syeikh Yusuf (UNIS), Serang, Banten, memiliki strategi khusus untuk mencegah paham radikal berkembang di lingkungan kampusnya.
Rektor UNIS, Prof. Dr. H Mustofa Kamil, Dipl., RSi., M.Pd., mengungkapkan pihaknya secara berkala melakukan pengecekan secara langsung ke organisasi kemahasiswaan internal, termasuk Lembaga Dakwah Kampus (LDK). Menyampaikan sambutan tuan rumah dalam kegiatan dialog Pelibatan LDK dan Birokrasi Kampus dalam Pencegahan Terorisme, Mustafa mengatakan pihaknya selalu mengingatkan mengenai konteks dan tujuan pendirian organisasi kemahasiswaan di kampus.
“Jika organisasi tidak didesain oleh nilai kesatuan berdasarkan nilai ketuhanan maupun nilai dasar lainnya, organisasi itu akan mudah terombang-ambing oleh ideologi dan provokasi pihak luar,” kata Mustofa, Rabu (7/6/2017).
Mustofa juga mengatakan, pesan lain yang disampaikan pihaknya kepada mahasiswa dalam berorganisasi adalah pentingnya pengetahuan, pengendalian emosi dan penguasaan spiritual, agar organisasi dapat berjalan sesuai harapan dan jauh dari sikap intoleransi yang berfikir pendapatnya paling benar.
“Ketika ada organisasi kemahasiswaan yang mulai merasa paling benar, menimbulkan keresahan di kampus, kami akan mengambil tindakan,” tegas Mustofa.
Terkait kegiatan Pelibatan LDK dan Birokrasi Kampus dalam Pencegahan Terorisme di UNIS yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten, Mustofa menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, perkembangan radikalisme di kampus menunjukkan gejala yang semakin mengkhawatirkan, dan dibutuhkan sebuah tindakan nyata untuk mengatasinya.
“Terus lakukan pendekatan persuasif ke kampus-kampus. Kami berterimakasih sudah ditunjuk sebagai pelaksana di Banten, karena kami sadar mengatasi radikalisme di kampus tidak bisa kami lakukan sendiri,” pungkas Mustofa.
Kegiatan Pelibatan LDK dan Birokrasi Kampus dalam Pencegahan Terorisme terlaksana atas kerjasama BNPT dan FKPT. Kegiatan ini sudah dan akan dilaksanakan di 32 provinsi se-Indonesia di sepanjang tahun 2017. [shk/shk]