Jakarta – Tahun 2024 menjadi tahun krusial bagi bangsa Indonesia. Gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan memilih tonggak baru kepemimpinan Indonesia untuk masa bakti lima tahun kedepan. Pastinya, jelang Pemilu 2024, tensi perpolitikan di Indonesia akan meningkat. Karena itu, kewaspadaan tinggi harus dilakukan untuk mengantisipasi berbagai ancaman yang terjadi akibat kondisi ‘panas’ antar kontestan, terutama kemungkinan terjadinya aksi terorisme.
Untuk itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah mengantisipasi kemungkinan tindakan terorisme jelang Pemilu 2024. Setidaknya ada tiga langkah yang disiapkan BNPT.
“Dalam rangka menciptakan iklim demokrasi yang kondusif, narasi-narasi intoleran apalagi mengarah kepada radikal kekerasan radikal teror ini perlu kita antisipasi bersama,” ujar Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar dalam konferensi pers akhir tahun di Hotel Borobudur pada Rabu (28/12/2022).
“Sesuai dengan tupoksi kita, karena ada tiga aspek bidang pencegahan yang jadi bagian kita, pertama bangun kesiapsiagaan, kedua kontraradikasilasi, ketiga deradikalisasi,” terangnya.
Khusus untuk deradikalisasi, sambung Rafli, BNPT bakal menggelar tindakan mitigasi. Yakni dialog dengan beberapa komponen masyarakat.
“Dalam rangka kontra radikalisasi ini maka tentu kita bersama-sama dengan komponen masyarakat kita melakukan kontra-kontra narasi yang menyebarluaskan hal-hal yang tidak baik, tentu harus diupayakan ada langkah-langka mitigasi,” papar dia.
Mitigasi itu, ucap Boy Rafli, pertama pihaknya sudah merencanakan untuk menggelar dialog-dialog bersama untuk membangun sebuah kesamaan persepsi. Juga bagaimana membangun demokrasi yang baik yaitu demokrasi yng terbebas dari kekerasan.
Ia berharap pemilu 2024 berlangsung damai. Ia juga menginginkan pemilu yang terbebas dari aksi intoleransi maupun radikalisme.
“Mudah-mudahan ini pemilu langsung sudah kesekian kalinya, ke depan kita harapkan kualitas kita semakin baik dan kesadaran masyarakat kita untuk menyelenggarakan pemilu secara demokratis damai,” ujanya.
“Memang tema-tema membangun demokrasi yang damai dalam menghadapi pemilihan umum, terbebaskan dari aksi-aksi intoleransi, radikal terorisme adalah rencana-rencana yang akan kita kembangkan di 2023 bersama seluruh stakeholder,” pungkasnya.