Pangeran Mohammed bin Salman

Ini Sumpah Putra Mahkota Arab Saudi Soal Teroris

Riyadh – Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, bersumpah akan memburu teroris hingga mereka musnah di muka bumi ini. Sumpah itu diucapkannya pada pertemuan pertama negara Islam dan mayoritas Islam yang tergabung dalam Koalisi Pemberantasan Terorisme Militer Islamis yang berlangsung di Riyadh, Minggu (26/11/2017) waktu Arab Saudi.

Pangeran Mohammed yang juga Menteri Pertahanan Saudi itu juga menyerukan seluruh negara anggota koalisi untuk meningkatkan pengawasan dan memburu kelompok terorisme. “Dalam beberapa tahun terakhir, terorisme telah aktif di seluruh negara kita, tanpa koordinasi. Terorisme akan berakhir dengan aliansi ini,” katanya seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (27/11/2017).

Pertemuan itu merupakan yang pertama dari para Menteri Pertahanan dan para pejabat senior dari Koalisi Pemberantasan Terorisme Militer Islamis. Koalisi itu terdiri dari 41 negara dan disebut sebagai ‘front bersatu pan-Islamis’ melawan ekstremisme keras. Koalisi ini sudah ada sejak tahun 2015 di bawah pengawasan Pangeran Mohammed, yang ditunjuk menjadi Putra Mahkota pada Juni 2017 lalu.

Koalisi ini sebagian besar merupakan negara-negara yang didominasi dan dikuasai Sunni, termasuk sekutu utama Saudi, Amerika Serikat yang tengah berjuang mengusir ISIS dari Irak dan Suriah. Namun, Iran, Irak, dan Suriah tidak bergabung dalam aliasi tersebut. Pertemuan itu digelar bertepatan dengan semakin memanasnya ketegangan antara Saudi dan Iran, terkait konflik Suriah, Yaman, dan krisis politik di Lebanon.

Sementara itu Jenderal Saudi, Abdulelah al-Saleh yang bertindak sebagai pelaksana tugas Sekretaris Jenderal (Sekjen) Koalisi Pemberantasan Terorisme Militer Islamis mengatakan, pilar dari koalisi ini adalah penyertaan. “Musuh bersama kita adalah terorisme, bukan agama, sekte, atau ras mana pun,” katanya.

Mesir yang hadir dalam pertemuan mengirimkan seorang pejabat militernya. Negara itu masih berduka atas serangan teroris di Masjid Al-Rawda, El-Arish, Semenanjung Sinai utara, Mesir, yang menewaskan sekitar 305 orang, di mana 27 orang di antaranya anak-anak, dan 128 orang lainnya terluka saat shalat Jumat. Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab. Namun otoritas Mesir mencurigai Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sebagai dalang teror itu.

Negara-negara yang ikut dalam pertemuan di Riyadh ini antara lain Mesir, Uni Emirat Arab, Bahrain, Afghanistan, Uganda, Somalia, Mauritania, Lebanon, Libya, Yaman dan Turki. Sementara aliansi ini juga menyertakan Qatar, yang tengah diboikot oleh Saudi dan sekutunya, tidak ada satupun pejabat Qatar yang hadir dalam pertemuan ini. Tidak diketahui alasan Qatar tidak mengirimkan perwakilan.