Jambi – Sekretaris Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jambi, Sigit Eko Yuwono, mengatakan wilayahnya masih relatif kondusif untuk catatan radikalisme dan terorisme. Meski demikian catatan sejarah masa lalu disebutnya patut diwaspadai.
“Ada dua keluarga yang terdata pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria, Red.). Ada juga seorang anggota kepolisian yang konon sudah tewas di Suriah,” ungkap Sigit merinci catatan kasus yang berkaitan dengan radikalis dan terorisme, saat menjadi narasumber dalam dialog interaktif bertema media massa, hoax, dan terorisme di Jambi TV, Rabu (3/5/2017) malam.
Dialog itu dilaksanakan sebagai bagian dari Visit Media dalam rangka Literasi Media sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme di Masyarakat yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jambi.
Sigit juga mengungkapkan, pimpinan kelompok pelaku terorisme, Noordin M. Top, semasa hidupnya juga tercatat pernah singgah di Jambi. Noordin juga diketahui memiliki seorang istri yang saat ini berdomisili di Tebo, Jambi.
“Abu Bakar Ba’asyir juga sempat berdakwah di sini, dan mereka pasti memiliki simpatisan. Itu semua saat ini terus dalam pengawasan yang kami lakukan bersama-sama dengan aparatur keamanan di Jambi,” urai Sigit yang juga tercatat sebagai Kepala Bidang Penanganan Konflik Sosial Badan Kesbangpol Provinsi Jambi.
Selain catatan tersebut, Sigit bersama seluruh pengurus FKPT dan aparatur keamanan di Jambi juga mengajak masyarakat kewaspadai perkembangan terbaru terkait radikalisme dan terorisme. Di antaranya gelombang arus balik masyarakat Indonesia dari Turki dan Syuriah yang di antaranya ditengarai bergabung dengan ISIS. FKPT Jambi juga terus memantau keberadaan beberapa pelajar asal daerah tersebut yang tengah menempuh pendidikan di salah satu pesantren di Jawa Barat.
“Kami bersyukur kebaradaan FKPT mendapatkan dukungan kuat dari aparat keamanan, jadi kami bisa bersama-sama melakukan pengawasan. Semoga Jambi terus aman dari ancaman terorisme,” pungkas Sigit. [shk]