Grozny – Warga Muslim Chechnya tampak begitu marah pada kelompok ISIS yang dalam pandangan mereka telah menipu seluruh Muslim lainnya. Kemarahan itu rupanya tidak hanya tampak dari protes massal yang dilakukan Muslim Chechnya untuk mengutuk ISIS pada Minggu (08/01/17) di dekat Masjid di Grozny.
Muslim Chechnya rupanya juga melakukan sosialisasi dan kampanye bahaya ISIS kepada Muslim lain di negeri itu, khususnya kepada kalangan anak-anak muda yang sangat rawan terpancing tipu daya ISIS. Hal ini diungkap oleh Said Mazhaev, salah satu mantan kombatan ISIS, yang keluar dari kelompok itu saat menyadari bahwa ISIS hanya menipu. Menurutnya, ISIS tidak menjalankan ajaran Islam.
Mazhaev, yang kini merasa harus membayar kesalahannya akibat pernah bergabung dengan ISIS, bersama Muslim yang lain aktif melakukan kampanye ke anak-anak muda tentang bahaya kelompok yang mengaku paling Islam itu. Dikutip dari Russia Today (rt.com), Selasa (10/01/17), Mazhaev mengatakan bahwa anak-anak muda di negerinya harus tahu bahwa ISIS hanya akan memecah belah mereka dan membuat mereka saling membunuh.
“Saya bekerja untuk memberitahu anak-anak muda bahwa ISIS hanya punya kebohongan dan penipuan, yang dimaksudkan untuk memecah belah kita dan membuat kita saling membunuh,” jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menyebut kelompok teroris ISIS merekrut banyak anak-anak muda di wilayah Chechnya dan Dagestan. Pertengahan Desember lalu, ISIS mengklaim bertanggungjawab atas serangan bersenjata terhadap polisi di Grozny. Dalam insiden tersebut, satu polisi dilaporkan tewas, sementara tujuh orang yang diduga terlibat dalam serangan itu berhasil ditembak mati.