Jakarta – Setelah tewasnya pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso, kondisi di Poso perlahan mulai kondusif. Kendati demikian, keberadaan mantan anak buah Santoso dipastikan masih berkeliaran di hutan-hutan. Fakta itulah yang membuat operasi memburu teroris di Posis terus dilanjutkan.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan operasi memburu terorisme di Poso, Sulawesi Tengah masih terus berlanjut. Sebab, terorisme di daerah tersebut masih ada meski Santoso alias Abu Wardah telah tewas lewat Operasi Tinombala.
“Operasi penanganan terorisme masih kita lakukan di Poso, operasi tinombala karena masih ada kurang dari 10 orang lagi yang masih melakukan aksi di sana dan ini operasi belum kita cabut,” kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3).
Meski masih ada teroris di Poso, dia mengatakan personel dalam Operasi Tinombala telah dikurangi jumlahnya. Pengurangan itu disesuaikan jumlah teroris yang masih beraksi.
Operasi Tinombala memburu kelompok teroris Santoso di Indonesia Timur. Operasi itu berlangsung sejak tahun 2016. Pimpinan teroris Santoso tewas ditembak pada Juli 2016 lalu. Sebelumnya, Tito juga mengatakan terdapat beberapa pengikut Santoso masih bergerilya.
Salah satunya adalah kelompok Ali Kalora alias Ali Ahmad, dan kelompok Basri alias Bagong alias Bang Ayas alias Opa.