Ankara – Hubungan antara Turki dan Irak sedang memanas belakangan ini, hal ini dipicu oleh penempatan pasukan Turki di dekat wilayah Mosul yang ditentang keras oleh Irak. Baghdad bahkan menyebut apa yang dilakukan Turki ini sebagai pelanggaran kedaulatan. Bagi Turki, apa yang mereka lakukan bukanlah sebuah pilihan, melainkan keharusan.
Turki menganggap memiliki kewajiban yang sama untuk menghancurkan ISIS, karenanya mereka hanya akan menarik pasukannya jika ISIS sudah bisa dikalahkan. Dikatakan oleh Menteri Pertahanan Turki, Fikri Isik, apa yanga dilakukan oleh pemerintah Turki ini merupakasan sebuah keharusan.
“Turki menghormati integritas wilayah dan juga kesatuan Irak, tapi kehadiran tentara kami di Bashiqa bukanlah sebuah pilihan, tetapi suatu keharusan,” ungkapnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (11/01/17).
Saat ini, pasukan Turki menduduki wilayah Bashiqa, mereka bersikeras tidak akan menarik pasukan sebelum ISIS bisa dikalahkan. Isik menambahkan, pasukan Turki telah bekerja dengan sangat baik dalam memberantas militias ISIS. Hingga saat ini, ia menyebut pasukan Turki telah membunuh 700 militan ISIS.
Sebelumnya, sempat tersiar kabar bahwa pemerintah Turki telah bersepakat untuk menarik mundur pasukannya. Hal ini terjadi usai Perdana Menteri Turki, Ben Ali Yildirim, melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi akhir pekan lalu.
“Pada saatnya nanti, kami akan menyelesaikan masalah ini dengan cara-cara yang bersahabat,” tutup Isik.