Sebanyak 16 anggota kelompok Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) dilaporkan tertular HIV/AIDS usai melakukan hubungan seksual dengan dua budak seks asal Maroko. Belasan anggota ISIS itu melakukan hubungan intim itu tanpa pengaman sehingga tertular.
Laman Dailymail, Selasa, 25 Agustus 2015 melansir belasan anggota ISIS itu kini tengah dirawat di sebuah rumah sakit yang dikelola ISIS di bagian timur kota Al-Mayadeen. Menurut laporan, mereka telah dikarantina.
Menurut seorang sumber medis kepada media ARA News, salah seorang anggota ISIS yang diketahui pernah berhubungan seks dengan gadis Maroko itu dipastikan positif mengidap HIV/AIDS.
Namun, informasi terbaru dari dokter yang merawat belasan anggota ISIS itu, mereka diperintahkan untuk menjadi pembom bunuh diri.
Seorang sumber yang namanya tak ingin disebut, mengatakan hingga saat ini, belasan anggota ISIS itu kini dikarantina di rumah sakit di pusat kota. Sementara, wanita Maroko itu melarikan diri ke Turki, karena khawatir akan dibunuh ISIS karena dituduh menularkan penyakit tersebut.
Penyakit HIV/AIDS kini menjadi momok bagi kelompok tersebut. Pada bulan Juni lalu, Dailymail juga pernah memberitakan ISIS telah mengeksekusi seorang anggotanya yang berasal dari Indonesia,
Dia diketahui telah menularkan HIV/AIDS ke budak seksnya, seorang wanita etnis Yazidi berusia 15 tahun. Setelah itu, dia mendonorkan darah ke rumah sakit yang dikelola ISIS.
Penyakit itu menular ke anggota lainnya, ketika seorang anggota militan asal Mesir dan dua warga Saudi yang memperkosa gadis Yazidi itu turut tertular AIDS.
Ketika dikonfirmasi, Dailymail mengaku menerima informasi mengenai WNI yang dieksekusi hanya dari sebuah kelompok aktivis yang berbasis di London.
Demi menjaga agar anggotanya tidak tertular HIV/AIDS, pimpinan ISIS kini memerintahkan tes darah ke semua anggotanya. Kelompok aktivis anti-ISIS bernama “Raqqa is Being Slaughtered Silently” menyebut kelompok tersebut bahkan mendirikan sebuah pusat deteksi AIDS di Al-Mayadeen.
Seorang dokter yang bekerja di sana mengatakan pimpinan ISIS menekankan perlunya pemeriksaan terhadap setiap tetes darah yang ditransfusikan ke anggota mereka. Sementara, rumah sakit yang dikelola ISIS kekurangan peralatan modern untuk mendeteksi AIDS sejak dua tahun lalu.
ISIS sangat khawatir, karena sebagian besar anggotanya mantan pencadu narkoba atau memiliki latar belakang kriminal. Belum lagi sebagian besar dari mereka kerap gonta-ganti pasangan dan berhubungan seks dengan budak seks tanpa pengaman.
Sumber : http://m.news.viva.co.id/news/read/665829-ini-hukuman-bagi-anggota-isis-yang-tertular-penyakit-aids-