Jakarta – Pemerintah Indonesia mengklaim punya cara jitu untuk membuat menyadarkan mereka yang terpapar ideologi radikal, seperti teroris dan menyadari hal yang dilakukan merupakan sesuatu yang salah.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengatakan, cara jitu menyadarkan teroris itu akan dijalankan secara lintas instansi pemerintah.
Caranya adalah dalam bentuk pendekatan lunak (soft approach) terhadap terorisme yang menjadi masalah cukup mengkhawatirkan di Indonesia. Adapun cara tersebut adalah dengan deradikalisme. Pelaksanaannya antara lain gencar dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Menurut Wiranto, langkah-langkah pembinaan secara simultan, manusiawi, psikologis akan dilakukan kepada mereka yang bisa diperbaiki. Hal itu untuk mengembalikan mereka kepada kehidupan di masyarakat.
“Istilahnya, teroris itu diopeni, diorangkan, dimanusiakan. Ternyata, dengan cara itu, mereka bisa kembali ke jalan yang benar,” kata Wiranto saat berbicara dalam semiloka terkait terorisme di Jakarta, Kamis (30/3/2017).
Dikatakan, pendekatan lunak ini pada akhirnya menjadikan teroris dan mereka yang sempat terpapar ideologi radikal, malah menjadi mitra pemerintah untuk mencegah tindakan teror.
Menklopolhukam mengklaim, pendekatan lunak ini tidak dimiliki negara-negara lain yang pernah menjadi korban teror, sehingga mereka banyak berguru kepada Indonesia guna mencegah aksi teror terjadi lagi.
“Kita ini tidak hanya melakukan langkah keras, mencari, menghancurkan mereka. Tidak hanya itu, kita juga memikirkan bagaimana memotong jalur terorisme. Di sanalah kita melaksanakan langkah ‘soft approach’,” ujar Wiranto.