Jayapura – Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengungkap alasan para terduga teroris Jamaah Ansharut Tauhid (JAD) memilih Merauke menjadi sasaran bom bunuh diri. Alasannya ialah Merauke merupakan daerah dengan situasi keamanan yang kondusif.
“Merauke sangat kondusif, karena itu mereka menyiapkan langkah-langkah bom bunuh diri,” kata Kapolda di Jayapura, Rabu (2/6/2021).
Tak main-main, aksi percobaan bom bunuh diri pun sudah dilakukan lebih dari lima kali. “Dia (terduga teroris) Merauke sudah lakukan percobaan lebih dari lima kali tapi selalu gagal,” ujar Mathius D Fakhiri.
Densus 88 berhasil menangkap 11 terduga teroris. Mereka memiliki tugas masing-masing, seperti perekrut hingga eksekutor.
“Ada empat orang yang jadi perekrut, WS, YK, AP dan IK,” kata Kapolda.
AP dan IK tak hanya bertugas sebagai perekrut, namun juga “pengantin” bom bunuh diri. Dua orang ini adalah suami istri yang memiliki anak berusia lima tahun.
“Karena sudah disiapkan jadi pengantin makanya kita lakukan penangkapan,” tutur Fakhiri.