London – Departemen Keuangan Inggris menetapkan seluruh organisasi Hizbullah, yang berbasis di Lebanon, sebagai kelompok teroris. Penetapan itu berdasarkan Undang-undang Terorisme dan Pendanaan Teroris, dan asetnya akan segera dibekukan.
Langkah Departemen Keuangan Inggris ini mengikuti keputusan Inggris tahun lalu yang mengklasifikasikan seluruh sayap kelompok organisasi itu sebagai kelompok teroris karena pengaruhnya yang membuat Timur Tengah tidak stabil seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (18/1).
Sebelumnya, Inggris hanya memasukkan sayap politik Hizbullah ke dalam daftar teroris.
Kelompok Syiah bersenjata lengkap itu didirikan pada tahun 1982 oleh Garda Revolusi Iran. Kelompok ini secara luas dipandang sebagai aktor paling kuat di Lebanon dan merupakan bagian dari aliansi regional yang dipimpin Iran dalam konflik dengan negara-negara Arab Teluk yang bersekutu dengan Amerika Serikat (AS).
Gilad Erdan, Menteri Keamanan Publik dan Urusan Strategis Israel, mengatakan dia menyambut baik langkah tersebut. Ia menambahkan bahwa Eropa sadar dengan ancaman dari proksi Iran.
Tidak ada reaksi langsung dari Hizbullah, yang tidak mengakui adanya unit terpisah. Tahun lalu, dikatakan keputusan Inggris untuk mendaftarkan sayap politiknya sebagai kelompok teroris menunjukkan “kepatuhan budak” London kepada Washington yang memberikan klasifikasi yang sama.
Di Inggris, Hizbullah telah menjadi topik kontroversi politik. Pihak oposisi Partai Buruh mempertanyakan apakah keputusan pemerintah untuk mengecam Hizbullah langsung didasarkan pada bukti baru, atau oportunisme politik.
Mantan Pemimpin Buruh Jeremy Corbyn telah dikritik oleh lawan karena pernah menyebut kelompok Hizbullah sebagai teman.