Inggris Dituduh Rasisme Karena Kasus Pengantin ISIS, Shamima Begum

London – Seorang pengacara untuk keluarga Shamima Begum, yang dicabut kewarganegaraan Inggris-nya setelah bergabung dengank kelompok ISIS menuduh Inggris melakukan rasisme. Dia juga menyebut Begum yang dijuluki ‘Pengantin ISIS’ itu sebagai “kambing hitam yang tragis”.

Dikitip dariAFP, Selasa (6/3/2021) diketahui Begum yang saat itu berusia 15 tahun, bersama dua siswi lainnya dari London, Inggris melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Mereka kemudian dilacak dan ditemukan di sebuah kamp pengungsian.

Begum dicabut kewarganegaraannya pada 2019 dengan alasan keamanan nasional, setelah protes yang dipimpin oleh surat kabar sayap kanan.

Bulan lalu, pengadilan tinggi Inggris memutuskan dia tidak dapat kembali ke Inggris untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Pengacara keluarga Begum, Tasnime Akunjee, mengatakan Begum adalah “kambing hitam tragis dari hukuman pemerintah yang tak kenal ampun, yang bermaksud untuk membalas dendam”.

“Mungkinkah sebagian dari kita lebih Inggris daripada yang lain? Shamima keturunan Bangladesh, apakah itu mengubah haknya atas kewarganegaraan Inggris? Saya jadi berpikir demikian, terutama terkait putusan Mahkamah Agung,” demikian pernyataan tersebut.

Kapoor dan Akunjee menyebut sikap pemerintah sebagai “dakwaan yang memalukan terhadap hati nurani nasional kita”.

“Ini adalah ‘pecah belah dan menguasai’, kengerian yang menopang Kerajaan Inggris selama 200 tahun. Apakah kita telah mundur untuk sekarang mempraktikkan ini di kandang sendiri?” kata Kapoor dan Akunjee dalam pernyataan tersebut.

Diketahui Begum sudah menikah dengan seorang anggota ISIS asal Belanda tak lama setelah menyeberang ke Suriah dari Turki. Dia memiliki tiga anak, tetapi mereka semua meninggal.

Akhir pekan lalu, media The Sunday Telegraph menerbitkan foto Begum mengenakan pakaian ala orang Barat – kacamata hitam, T-shirt dan sweter – di kamp Al Roj, Suriah di mana dia berada selama dua tahun terakhir.

Sebelumnya Begum terlihat mengenakanSebelumnya Begum terlihat mengenakan niqab hitam. Dia setuju untuk difoto, tetapi dia dan orang-orang lain yang berasal dari Inggris, yang ditahan di kamp itu menolak untuk diwawancarai atas dasar nasihat hukum