Washington – Pemerintah Amerika Serikat mengingatkan warganya yang hendak bertolak ke Eropa tentang meningkatnya ancaman teroris selama musim liburan Natal dan Tahun Baru.
“Tahun lalu, serangan-serangan dengan korban massal terjadi di sebuah pasar Natal di Berlin, Jerman pada Desember dan di sebuah kelab malam di Istanbul, Turki pada Malam Tahun Baru,” demikian peringatan terbaru yang disampaikan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS seperti dilansir AFP, Jumat (17/11/2017).
Pada 2016 lalu, seorang pria menabrakkan sebuah truk ke kerumunan orang di pasar Natal di Berlin. Peristiwa itu menewaskan 12 orang. Kelompok radikal ISIS mengklaim serangan tersebut. Sedangkan serangan di Istanbul, Turki saat Malam Tahun Baru menewaskan 39 orang.
Deplu AS mengingatkan, serangan-serangan baru-baru ini di Inggris, Finlandia, Prancis, Rusia, Spanyol dan Swedia menunjukkan bahwa Al-Qaeda dan ISIS tetap aktif dan mampu melakukan serangan.
“Meski pemerintah lokal terus melakukan operasi kontraterorisme, pihak departemen tetap prihatin akan kemungkinan serangan-serangan teroris mendatang,” demikian statemen Deplu AS.
Warga negara AS harus senantiasa waspada akan kemungkinan bahwa para pendukung teroris atau ekstremis yang teradikalisasi sendiri bisa melakukan serangan tanpa adanya peringatan ataupun hanya sedikit peringatan.