Industri Morowali Jadi Ruang Harmoni, FKUB dan IMIP Satukan Langkah Rawat Toleransi

Morowali – Di tanah Bahodopi, Kabupaten Morowali, keragaman suku, agama, dan budaya tumbuh berdampingan. Wilayah industri ini menjadi miniatur Indonesia, tempat perbedaan dirajut menjadi harmoni. Demi menjaga nilai kerukunan itu, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah bersama PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) berkomitmen memperkuat toleransi dan moderasi beragama di kawasan industri.

Perwakilan manajemen PT IMIP, Joko Suprapto, menegaskan bahwa keragaman masyarakat Bahodopi adalah modal sosial yang harus terus dirawat. 

“Kami mendukung penuh kehidupan beragama, salah satunya dengan membangun lebih dari 66 masjid di dalam kawasan industri,” ungkapnya.

Ketua FKUB Sulteng, Prof. Zainal Abidin, memberi contoh nyata praktik toleransi yang sudah berjalan. Di Pondok Pesantren Darud Dakwah wal Irsyad Bahodopi, kegiatan belajar diliburkan setiap hari Minggu agar umat Kristiani bisa beribadah dengan tenang.

“Ini nilai toleransi luar biasa. Akidah tetap terjaga, tetapi kerukunan antarumat beragama juga tumbuh. Hal seperti ini harus diwariskan kepada generasi muda,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).

Prof. Zainal juga mengapresiasi PT IMIP yang baru saja meraih tiga penghargaan Asian Impact Award 2025 di Kuala Lumpur untuk kategori pengelolaan lingkungan, pelayanan kesehatan dan kesejahteraan sosial, serta kemitraan komunitas.

Menurutnya, kolaborasi FKUB dan PT IMIP merupakan langkah strategis untuk menjaga kerukunan masyarakat di kawasan multikultural seperti Bahodopi.

“Keragaman di Bahodopi harus menjadi kekuatan, bukan sumber perpecahan,” tandasnya.