Indramayu Perkuat Kerja Sama Empat Pilar Cegah Intoleransi,
Radikalisme, dan Terorisme

Indramayu – Para stake holder terkait di Kabupaten Indramayu sepakat
memperkuat kerja sama empat pilar kebangsaan dalam mencegah paparan
intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Hal itu tercetus dalam
Workshop Kebangsaan dengan tema “Sinergitas Empat Pilar untuk
Pencegahan Penyebaran Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme”
diadakan di Asrama Haji Embarkasi Kecamatan Lohbener, Kabupaten
Indramayu, Selasa, (24/10/2023).

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh yang memainkan peran utama
dalam memelihara keamanan dan persatuan di wilayah Kabupaten
Indramayu. Di antara tokoh yang turut hadir dalam kegiatan itu adalah
Staf Khusus Menteri Agama RI, Mohammad Nuruzzaman dan Kasubdit Kontra
Ideologi Direktorat Pencegahan Densus 88, Kombes Pol Ponco Ardhani.

Hadir pula Asda I Setda Kabupaten Indramayu, Jajang Sudrajat, Kapolres
Indramayu, AKBP M Fahri Siregar, kasdim 0616/Indramayu, kepala
Kesbangpol Indramayu, kepala Kemenag Indramayu, perwakilan Kedutaan
Besar Amerika, mantan narapidana terkait terorisme dan ratusan peserta
lainnya.

Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar melalui Kasi Humas Polres
Indramayu, Ipda Tasim, menjelaskan, tujuan utama workshop itu adalah
untuk memperkuat kerja sama antara empat pilar kebangsaan. Yakni,
pemerintah, petugas keamanan, tokoh agama, dan masyarakat dalam upaya
mencegah intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

‘’Workshop ini menekankan urgensi komunikasi yang baik dan kerja sama
erat antara berbagai pihak dalam menjaga keamanan dan persatuan,’’
kata Tasim.

Tasim berharap, workshop itu akan meningkatkan pemahaman mengenai
bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Selain itu juga
mendorong kerja sama yang kuat untuk menjaga kedamaian dan persatuan
di wilayah hukum Polres Indramayu.

‘’Kegiatan ini mencerminkan komitmen kuat pihak berwenang dalam
menjaga keamanan, stabilitas, dan persatuan di masyarakat, sambil
memastikan bahwa pencegahan dan edukasi terhadap isu-isu radikalisme
dan terorisme tetap menjadi prioritas utama,’’ tukas Tasim.