Jakarta – Afghanistan merupakan contoh baik bahwa radikalisme hanya akan membawa penderitaan. Radikalisme juga membuat negerinya terus-menerus berada dalam keterbelakangan.
“Kami orang di Afghanistan ingin mengikuti Indonesia yang majemuk tapi damai. Negeri ini patut menjadi rujukan bagi Afghanistan dalam menatap masa depan. Jadi jangan sebaliknya orang Indonesia meniru dan membawa radikalisme seperti di Afghanistan,” kata Wakil Duta Besar Republik Islam Afghanistan Qais Barakzai dikutip dari laman detikcom, Selasa (31/8/2021).
Barakzai berharap semua negara di dunia menyadari untuk tidak memberi ruang sekecil apa pun bagi paham dan gerakan tersebut. Bila diberi ruang akibatnya bisa seperti Afghanistan sekarang ini.
Pemerintah Afghanistan dan kelompok Taliban telah beberapa kali datang ke Indonesia untuk belajar bagaimana negara majemuk ini bisa begitu demokratis. Sebagai negeri dengan populasi muslim terbesar di dunia, ternyata segenap rakyat Indonesia dapat bersatu padu membangun menjadi bangsa yang maju.
Barakzai menilai, sangat keliru bila ada kelompok tertentu atau segelintir orang di Indonesia yang justru ingin meniru Afghanistan.
“Percayalah, radikalisme hanya akan membawa penderitaan dan keterbelakangan dan akan menghentikan satu-satunya jalan ke depan,” tegas Diplomat lulusan Mysore University, Karnataka, India itu.
Salah satu yang dikagumi Afghanistan dari Indonesia selain soal kehidupan demokrasinya adalah kerukunan antarumat beragama ataupun yang sesama muslim. Para pemimpin Afghanistan maupun Taliban telah melihat juga bagaimana pendidikan secara luas dan khususnya bagi kaum perempuan diberi ruang yang setara dengan kaum pria.
“Saya dengar beberapa hari lalu Ibu Menlu (Retno Marsudi) berdiskusi dengan perwakilan Taliban di Doha, Qatar. Tentu hal itu akan sangat menginspirasi bagaimana pemerintahan baru ke depan dapat menjunjung tinggi hak asasi manusia dan menghargai hak-hak kaum perempuan,” kata Qais Barakzai.
Ia juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Indonesia atas peran aktif mewujudkan upaya damai antara Taliban dan pemerintah Afghanistan sejak 2017. Sebagai negara demokrasi dengan penduduk muslim mayoritas, kata Qais Barakzai, Indonesia patut menjadi rujukan bagi Afghanistan dalam menatap masa depan.