India Bantah Tudingan Pakistan Sebagai Pendukung Teroris

India Bantah Tudingan Pakistan Sebagai Pendukung Teroris

New Delhi – India membantah keras tudingan Pakistanbahwa mereka mendukung kelompok teroris di negara tetangga itu. Kementerian Luar Negeri India menyebutnya sebagai satu lagi latihan propaganda anti-India yang sia-sia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Anurag Srivastava, seperti dilansir Sputnik pada Senin (16/11/2020), mengatakan bahwa apa yang disebut klaim “bukti” terhadap New Delhi mendukung kelompok teroris adalah dibuat-buat hanya khayalan atau imajinasi.

“Konferensi pers adalah upaya yang disengaja dari pihak pemerintah Pakistan untuk mengalihkan fokus dari kegagalan politik dan ekonomi internal. Ini juga berusaha untuk membenarkan terorisme lintas batas, termasuk pelanggaran gencatan senjata dan infiltrasi di LoC dan IB (Perbatasan Internasional),” ucapnya.

Dia mengingatkan Islamabad tentang pernyataan Perdana Menteri Imran Khan yang mengakui keberadaan 40 ribu teroris di wilayahnya dan pernyataan Menteri Sains dan Teknologi Pakistan, Chaudhry Fawad Hussain tentang keterlibatan dan keberhasilan Islamabad melakukan serangan teror di Pulwama, yang menewaskan puluhan tentara India.

Sebelumnya diwartakan, Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi mengatakan, India sedang mengejar agenda untuk mengguncang Pakistan. Dia menyebut, New Delhi berada di belakang gelombang baru serangan teror di Pakistan dan Islamabad telah memiliki buktinya.

“New Delhi terus mensponsori terorisme di tanah Pakistan,” ucap Qureshi dalam konferensi pers di Islamabad.

Dia mengatakan, Pakistan memiliki bukti “konkret” bahwa India yang memberikan bantuan finansial dan material kepada beberapa organisasi teroris, termasuk kelompok seperti Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), Balochistan Liberation Army, dan Jamaat-ul-Ahrar, yang telah masuk daftar hitam PBB.

Qureshi, kemudian mengatakan, dokumen tersebut akan diserahkan ke PBB, Organisasi Negara Islam (OKI), dan lima anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB.