Gianyar – Bersamaan dengan hari Pentakosta yang jatuh pada Minggu (28/5/2023) dan dalam rangka Bulan Maria, umat Katolik Paroki Santa Maria Ratu Rosari Gianyar melakukan perarakan patung Bunda Maria. Perarakan itu dimulai dari titik Makam Pahlawan di desa Bona, Gianyar hingga di Gereja Paroki Santa Maria Ratu Rosari.
Patung itu diarak kurang lebih menempuh jarak 1,5 km. Setidaknya ada kurang lebih 600 orang umat Katolik. Mereka juga hadir dari sejumlah paroki yang berada di bawah Keuskupan Denpasar.
Menariknya, upacara itu tak sekadar upacara religi umat Katolik. Perarakan patung Bunda Maria itu juga diakhiri dengan kegiatan doa bersama lintas agama di Gereja Paroki Santa Maria Ratu Risari Gianyar. Selain itu, pihak Pecalang juga ikut mengawal dan menjaga perarakan patung tersebut.
Sejumlah perwakilan dari agama lain pun turut hadir. Mulai dari perwakilan Hindu, Islam, Budha, Katolik, Kristen, dan Konghucu. Doa bersama itu mengusung satu tema yang sama, yakni ketentraman dan toleransi kehidupan antara umat beragama yang ada di Gianyar maupun Bali.
Romo Dominikus Gusti Bagus Kusumawanta selaku Pastor Paroki Santa Maria Ratu Rosari Gianyar mengatakan, dalam kegiatan doa bersama lintas agama ini juga dihaturkan beberapa harapan lain. Salah satu yang paling penting agar pesta demokrasi, Pemilu 2024 yang sebentar lagi berlangsung berjalan dengan damai dan rukun.
“Tujuan dalam doa bersama ini, kerukunan umat beragama di Kabupaten Gianyar terjalin semakin erat, dan terselenggaranya pemilu mendatang berlangsung dengan rukun dan aman,” katanya dalam kesempatan itu.
Bupati Gianyar, I Made Mahayastra dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesehteraan Rakyat memberikan apresiasi positif terhadap kegiatan doa bersama ini. Diharapkannya, melalui doa bersama ini, tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten Gianyar semakin baik.
“Kita berdoa juga untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Gianyar, para wisatawan yang datang bisa menikmati kesenian, keindahan, dan toleransi penduduk Gianyar. Kabupaten Gianyar adalah salah satu contoh kabupaten yang toleransi antar umat beragamanya terjalin sangat erat,” pungkasnya.