Indahnya Toleransi, Para Biarawati di Sukabumi Pun Ikut Berjualan
Takjil Jelang Berbuka Puasa

Sukabumi – Berbagai momen unik saat memasuki Ramadan kerap dilakukan
warga untuk mempersiapkan berbuka puasa, salah satunya berburu takjil
atau kudapan ringan yang biasa disantap sesaat setelah adzan maghrib
terdengar.

Ramadan tahun ini, terasa sangat berbeda dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya. Salah satunya adalah semakin tingginya toleransi umat
beragama dalam memaknai ibadah puasa yang ditunaikan umat Islam.
Fenomena war takjil dan banyaknya umat non Muslim yang rela
bersibuk-sibuk untuk sekadar berbagai takjil menjadi pemandangan indah
yang terjadi di setiap menjelang berbuka puasa.

Salah satunya seperti yang dilakukan para biarawati di Sukabumi.
Mereka secara sukarela menyediakan makan berbuka puasa. Momen itu
terekam kamera warga dan jadi sorotan di sosial media yang diunggah
akun tiktok @sukabumicitycom.

Kegiatan itu dilakukan oleh Ibu Komunitas Kongregasi Suster Fransiskan
Sukabumi (SFS) Suster Sisilia. Ia mengatakan, berjualan takjil sudah
dilakukan sejak hari ketiga Ramadan.

“Kami kan ingin melayani bagi mereka yang berbuka puasa yang tidak
sempat menyediakan sendiri,” kata Suster Sisilia, Sabtu (23/3/2024).

Dia bersama suster lain berjualan di Jalan Rumah Sakit Kecamatan
Cikole Kota Sukabumi, tepatnya berdekatan dengan RSUD R Syamsudin SH.
Sisilia menuturkan, hal itu dilakukan sebagai kontribusi serta
ungkapan toleransi bagi warga muslim yang sedang menjalankan ibadah
puasa Ramadan.

“Intinya kami tidak mencari keuntungan tetapi menyediakan bagi siapa
yang akan membeli dan itu juga harga tidak mahal tapi bisa dijangkau
untuk mereka yang tak sempat membuat tapi mau buka puasa,” ujarnya.

Jajanan takjil yang dijual juga bermacam-macam seperti kolak pisang,
kolang kaling, bubur sumsum, es buah, gorengan, dan odeng pelangi.
Dengan harga mulai Rp5.000.

“Produksinya dari siang. Pagi belanja lalu siang membuat, para suster
ramai-ramai untuk menyediakan. Jadi kami siang juga tidak istirahat,
ya mau melayani saja,” jelasnya.

Mereka berjualan mulai pukul 16.00 WIB sampai mendekati adzan magrib
pukul 18.00 WIB. Pihaknya juga berencana akan membagikan takjil gratis
saat memasuki pertengahan bulan

Dia mengaku tak menyangka kegiatan berjualan saat Ramadan ini akan
menjadi sorotan, sehingga banyak warga yang penasaran membeli.

“Inisiatif kami dari komunitas para suster. Terus gini loh, kalau
nanti lewat kami kasih, kami berbagai, pertengahan itu akan membagi
takjil juga utk tukang ojek, sopir angkot, nanti mendekati buka puasa
dengan karyawan yang muslim,” tuturnya.

“Oh iya mungkin penasaran, yang bukan muslim pun akhirnya pada beli.
Tapi kami tetap menyediakan sesuai yang kita bisa jangkau 25, tidak
pernah nambah,” sambung dia.