Jakarta – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) siap berada di belakang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam mencegah ancaman terorisme di Indonesia. Itu dibuktikan dengan digelarnya International Youth Conference on Countering Terorism di Gedung Nusantara V DPR RI, Jakarta, Senin (14/3/2016), diikuti mahasiswa dari 52 negara untuk membahas pencegahan terorisme.
“Kegiatan ini adalah salah satu wujud bahwa IMM selalu berada di belakang BNPT dalam pencegahan terorisme. Sebagai generasi muda kami tidak boleh diam menyikapi berbagai upaya pengrusakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akibat aksi terorisme. Apalagi kami menjadi sasaran utama paham radikal terorisme,” ujar Ketua Umum IMM Benny Pramula di sela-sela kegiatan.
Benny menilai apa yang telah dilakukan BNPT dalam pencegahan terorisme sudah bagus. Untuk itu program-program pencegahan itu harus terus ditingkatkan. Ia juga sepakat penguatan sinergi antar lembaga dan pelibatan masyarakat dalam mengantisipasi paham radikalisme dan terorisme
“Tentu pencegahan terorisume ke depan harus lebih masif. IMM tentu saja selalu siap. Tidak hanya membantu sosialisasi pencegahan terorisme di dalam kampus maupun di luar kampus,” lanjut Benny.
International Youth Conference on Countering Terorism merupakan bagian dari Milad IMM yang ke-52 dan menyambut Muktamar ke XXII. Menurut Benny, dari 52 negara yang diundang, sekitar 30 negara mengirimkan wakilnya.
Yang pasti, lanjut Beni, IMM ingin memberikan perspektif baru pada dunia, kesepahaman bersama dan mengajak untuk beritikad bersama dalam memerangi terorisme, terutama dalam menggaungkan agama Islam yang rahmatan lil alamin.
“Bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, agama yang damai untuk kehidupan berbangsa dan bernegara di belahan dunia manapun. Kami percaya bahwa setiap agama mengajarkan kebaikan. Kekerasan, terorisme, ancaman, radikalisme tidak dibenarkan oleh agama manapun,” pungkasnya.