Imam Besar Masjid istiqlal: Dakwah Fungsinya Menyejukkan, Bukan Memprovokasi

Jakarta – Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, mengajak para dai untuk benar-benar memahami perannya sebagai pendakwah. Hal ini disampaikan KH Nasaruddin Umar saat membuka secara resmi kegiatan Peningkatan Kualitas Imam Masjid di Lingkungan Instansi Pemerintah, di Aula Al-Fattah Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (15/3/2023).

“Dakwah fungsinya menyejukkan, bukan memprovokasi. Dakwah itu mengajak untuk menjadi dekat dan satu,” kata Kiai Nasaruddin.

Kegiatan itu diikuti 100 delegasi undangan imam masjid di lembaga pemerintahan baik kementerian, kemiliteran, maupun BUMN.

Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, Kiai Nasaruddin berharap semoga para delegasi imam masjid di lingkungan instansi pemerintah/ BUMN dapat terinspirasi terhadap ilmu-ilmu yang disampaikan.

Untuk diketahui, kegiatan ini dilengkapi ragam materi yang bermanfaat. Di antaranya penguatan fikih imam secara global dan praktikum imam + tahsin Al-Qur’an, praktikum penulisan khutbah, pemberian pemahaman moderasi beragama dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), public speaking, serta ke-Istiqlal-an yaitu mengenai menjadi imam dengan perspektif Istiqlal.

Direktur Madrasah Istiqlal Jakarta yang juga merupakan Kasubid Pendidikan dan Pelatihan BPMI Moch. Taufiqurrahman, MA, mengatakan bahwasanya tujuan diselenggarakannya kegiatan ini ialah untuk mendukung Kementerian Agama (Kemenag RI) terkait hal pembinaan takmir dan imam masjid.

“Tentunya kita sebagai lembaga di bawah naungan kemenag, kita mendukung yang sifatnya keagamaan. Salah satunya pembinaan takmir dan imam masjid yang di dalamnya juga kita selipkan materi-materi tentang moderasi beragama, sesuai dengan yang dicanangkan oleh Kemenag.”

Di samping itu, Istiqlal sebagai masjid nasional juga turut berperan memberi fasilitas terkait pengembangkan pemahaman menjadi imam yang baik.

“Istiqlal yang juga merupakan masjid negara, kami ingin memperkenalkan standar imam masjid di Indonesia, (dengan itu) mudah-mudahan sesuai dengan yang ada di Istiqlal,” jelas Taufiqurrahman.