Ikhtiar Merawat Kebhinekaan lewat “Menjadi Indonesia”

Kendari – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan 32 Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme se-Indonesia, tahun 2018 kembali menggelar Lomba Video Pendek untuk ketiga kalinya secara beruntun. Tema “Menjadi Indonesia” dipilih sebagai wujud ikhtiar merawat kebhinekaan, sekaligus mencegah radikalisme dan terorisme.

Ini terungkap dalam live talkshow sosialisasi pelaksanaan Lomba Video Pendek BNPT 2018 di TV Sultra, Kendari, Rabu (4/4/2018) malam. Sutradara Ratrikala Bhre Aditya yang hadir sebagai narasumber mengungkap makna tema “Menjadi Indonesia”.

“Tantangan terbesar Indonesia saat ini adalah merawat keragaman yang ada. Karena sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki keragaman yang sangat kaya,” kata Bhre.

Sutradara yang melejit namanya lewat film “Ada Apa Dengan Cinta” tersebut menambahkan, kemampuan merawat keragaman akan menjadi modal besar dalam pembangunan. Sebaliknya, faktor kemajuan teknologi saat ini juga bisa menjadikan keragaman sebagai potensi konflik.

“Oleh sebab itu BNPT dan FKPT mencoba memanfaatkan kemajuan teknologi, menggandeng generasi muda, bagaimana keragaman yang ada dirawat untuk menjadikan Indonesia tetap damai. Kedamaian itulah yang dengan sendirinya akan menjadikan radikalisme dapat dicegah berkembang di masyarakat,” urai Bhre.

Mengundang generasi muda ikut serta di Lomba Video Pendek BNPT dengan tema “Menjadi Indonesia”, lanjut Bhre, sekaligus juga akan menjadikannya sebagai duta perdamaian.

Aktris Annisa Putri Ayudya dalam kesempatan yang sama mengatakan, video karya peserta Lomba Video Pendek BNPT 2018 diharapkan bisa menginspirasi masyarakat untuk sadar dan terlibat dalam upaya merawat kebhinekaan.

“Pilihan mengunggah video itu ke Youtube juga sangat tepat, karena bisa dengan cepat menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Kita bisa berharap pilihan ini bisa menjadikan jutaan orang terinspirasi untuk bersama-sama merawat kebhinekaan Indonesia,” ujar Putri.

Sementara Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung, mengatakan Lomba Video Pendek dipertahankan untuk dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir karena dampak positif yang dihasilkannya. Selama 2 tahun awal dilaksanakan, yaitu yahun 2016 dan 2017, sedikitnya 1.200 video dihasilkan dan dishare melalui media sosial Youtube, dengan jumlah pengunjung mencapai 24 juta orang.

“Masih ada juga satu video yang dipilih oleh Kantor Staf Presiden untuk ditampilkan di jaringan biokop nasional. Kami rasa ini sebuah capaian yang luar biasa untuk mengajak masyarakat senantiasa mewaspadai radikalisme dan terorisme,” tutup Andi Intang.

Lomba Video Pendek BNPT 2018 dalam pelaksanaannya akan diawali dengan pelatihan pembuatan video kepada pelajar setingkat SMA dan sederajat yang akan menjadi peserta. Kegiatan ini melibatkan sineas dan pegiat perfilman nasional secara serentak di 32 provinsi se-Indonesia sepanjang tahun 2018. [shk/shk]