Palembang – Aktris, sutradara, dan sekaligus produser Jajang C. Noor, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Pelibatan Pemuda dan Perempuan dalam Pencegahan Terorisme di Palembang, Sumatera Selatan. Kepada siswa SMA dan sederajat yang menjadi peserta kegiatan, dia mengajak untuk senantiasa menjaga persatuan bangsa dengan film sebagai sarananya.
Jajang hadir untuk memberikan pelatihan singkat kepada siswa SMA dan sederajat dalam pembuatan video pendek, Selasa (29/3/2017). Pelatihan itu dilaksanakan sebagai rangkaian BNPT Video Festival 2017 yang menjadi salah satu metode di Pelibatan Pemuda dan Perempuan dalam Pencegahan Terorisme.
“Kami senang Mbak Jajang bisa hadir,” kata Koordinator Bidang Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan Subdit Kewaspadaan BNPT, Fahrudin, Jumat (31/3/2017). Selain Jajang C. Noor, artis lain yang sudah terlibat dalam pencegahan terorisme adalah Teuku Rifku Wikana , Mathias Muchus.
“Nanti ada juga Prisia Nasution yang terlibat. Selain itu ada beberapa sineas, seperti Chandra Wibowo, Ratrikala Bhre Aditya, dan Swastika Nohara, ,” tambah Fahrudin.
Dalam kegiatan di Palembang, masih kata Fahrudin, Jajang C. Noor menyebut pencegahan terorisme bisa dilakukan dengan segala cara, termasuk memanfaatkan film sebagai sarananya.
“BNPT melakukan pekerjaan pendekatan yang luar biasa bersama anak-anak muda se Indonesia, pendekatan ini dilakukan sebagai counter radikalisme di kalangan anak-anak muda dengan mengajaknya membuat film atau video pendek. Ini sangat layak untuk diapresiasi,” kata Fahrudin menirukan apa yang disampaikan Jajang.
Jajang juga mengingatkan kepada peserta untuk membuat film atau video pendek dengan serius, dengan niat utama menjaga persatuan bangsa. “Dan ingat, ini untuk bangsa kita. Untuk masa depan kalian dan persatuan bangsa. Berpendapatlah untuk bangsa, yakinlah kalian dapat melakukan hal yang baik untuk bangsa ini,” pungkasnya.
Selain BNPT Video Festival yang diawali dengan pelatihan pembuatan video pendek, kegiatan Pelibatan Pemuda dan Perempuan dalam Pencegahan Terorisme juga menggunakan satu metode lainnya, yaitu rembuk nasional bertema “Perempuan Pelopor Perdamaian”. [shk]