Ikatan Kyai dan Tokoh Madura SIap Deteksi Dini Ancaman Terorisme dan Narkoba

Bangkalan –Ikatan Kyai dan Tokoh Madura (Iktoma) siap menjadi garda terdepan dalam mendeteksi dini ancaman terorisme. Pernyataan itu diucapkan saat silaturahim Pengurus Iktoma bersama Dandim 0829 Bangkalan, Letkol Kav Taufik Dwinova di kediaman pengasuh Ponpes Ibnu Cholil, KH Imam Buchori Cholil, Jalan Halim Perdana Kusuma, Kota Bangkalan, Selasa (4/4/2023) malam. Iktoma sendiri dideklarasikan di depan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf di Aula PKPRI Sampang, Rabu (1/3/2023).

Kiai Imam Buchori selaku Penasehat Iktoma mengungkapkan, deteksi dini terhadap ancaman paparan paham radikalisme serta upaya menekan semakin meluasnya dampak dari penyalahgunaan narkoba bagi generasi bangsa, khususnya kaum millenial di Madura, menjadi atensi Pangdam V/Brawijaya.

“Iktoma Pusat sudah bersilaturahim dengan Bapak Pangdam, beliau menyatakan Iktoma adalah milik beliau karena saat deklarasi beliau hadir. Jadi Iktoma mendapat tempat di hati Pak Pangdam kita. Mudah-mudahan membawa kebaikan bagi semua lapisan masyarakat,” terang Kiai Imam dikutip dari laman surya.co.id.

Dalam kesempatan tersebut, ia memaparkan seluruh visi-misi Iktoma. Visi pertama yakni membangun masyarakat yang solid dengan Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama agama Islam), Ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan sesama anak bangsa), dan Ukhuwah Basyariyah (persaudaraan sesama umat manusia).

Selanjutnya, berkualitas dalam keimanan, ketaqwaan, ilmu, dan amalannya, mandiri dalam segi sosial-ekonomi, berkesinambungan, dan terpadu, serta bermanfaat baik untuk agama, bangsa, dan negara.

Kiai Imam menegaskan, enam misi utama Iktoma yakni pertama, membentengi masyarakat Madura dalam berakidah dan bersyariat ala ahli sunnah wal jamaah. Disinilah, tatanan paham radikalisme adalah musuh Iktoma.

Kedua, lanjut Imam, memupuk rasa persaudaraan dan tali silaturrahim antara anggota Iktoma dan sesama muslim. Ketiga, peningkatan kualitas-produktivitas Iktoma dan pengembangan potensi diri yang bermanfaat bagi masyarakat.

Keempat, perluasan wawasan keislaman dan perjuangan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip ahlussunnah waljamaah, ukhuwah, dan dakwah islamiyah. Kelima, pengabdian kepada masyarakat.

Di misi kelima inilah, lanjut Kiai Imam, merupakan pintu masuk Iktoma untuk melakukan pembinaan bagi para korban terpapar penyalahgunaan narkotika. Program tersebut menjadi atensi bagi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf

“Karena persoalan narkoba ini yang diserang adalah para generasi bangsa. Padahal, ketika kelak kita semua sudah tidak ada, merekalah yang menjasi penerus bangsa. Apabila mereka sudah terpapar narkoba, maka kualitas cara berpikir maupun bersikap sangat berpengaruh. Ini menjadi ancaman dan menjadi tanggung jawab kita untuk menolak dan memberantas narkoba,” tegas Kiai Imam.

Ia menambahkan, misi keenam Iktoma yakni membangun sosial-ekonomi mandiri melalui usaha bidang-bidang usaha yang halal dan tidak mengikat. Meski menjadi misi berat, tetapi menurut Kiai Imam bukan mustahil karena potensi-potensi ekonomi keumatan cukup bagus.