Sigi – Hari Raya Idul Fitri atau lebaran adalah momentuk untuk
memperkuat moderasi beragama. Hal itu ditegaskan oleh Bupati Sigi
Mohamad Irwan Lapatta.
Ia menuturkan pihaknya senantiasa memperkuat modernisasi beragama di
kabupaten itu dengan program-program yang sudah disusun antara
pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.
“Berkaitan dengan modernisasi beragama, di Sigi memang masyarakatnya
baik Muslim maupun Nasrani sangat tipis yakni 55:45 tapi ini bukan
berarti berbeda keyakinan membuat berseberangan, justru
penguatan-penguatan Pemkab Sigi lewat program-program itu jelas,” kata
Bupati Sigi beberapa hari lalu.
Salah satu program moderasi beragama di kabupaten itu, antara lain
Sigi Religi yang saat ini sudah menjadi peraturan daerah (perda).
“Ada Sigi Religi dengan mendorong Muslim dalam kegiatan berzikir dari
desa ke kecamatan dan kalau Nasrani ada Sigi Beribadah,” ucapnya.
Ia mengatakan pemerintah daerah (pemda) sudah membuat perencanaan
modernisasi beragama hingga ke desa dengan menggunakan Dana Desa.
“Bahkan di program Dana Desa kami sudah anggarkan pola untuk
mengantisipasi hal-hal guna membangun modernisasi ini, misal dalam
Dana Desa sudah dianggarkan satu desa sebesar Rp3 juta per satu imam,
kemudian dikali 12 bulan maka totalnya Rp36 juta, sehingga dengan
total itu dalam satu tahun untuk Muslim Rp36 juta dan nilai sama juga
untuk Nasrani guna memperkuat modernisasi beragama di Kabupaten Sigi,”
ujar Bupati Irwan.
Irwan menambahkan dukungan pemda dalam modernisasi beragama merupakan
bentuk perhatian dan kepedulian terhadap Muslim maupun Nasrani dalam
mencegah masuknya paham-paham radikalisme dan terorisme serta
“Tentunya dengan momentum Lebaran tahun ini dapat menjadikan hubungan
antara Muslim dan Nasrani di Sigi semakin solid dan serta peduli satu
dengan lainnya,” tutur Irwan.