Jakarta — Keterlibatan perempuan dan anak dalam kelompok Foreign Terrorism Fighter (FTF) semakin meningkat. Hal ini disampaikan oleh Christophe Paulussen, peneliti dari International Center for Counter Terrorism (ICCT) pada Focus Group Discussion (FGD) tentang FTF dan Hate Speech dalam Penanganan Tindak Pidana Terorisme di Jakarta, Rabu (30/11/2016).
“Perempuan yang menjadi FTF ke Suriah dan Irak semakin banyak, hal ini terjadi di beberapa negara seperti Perancis dan Belanda. Bahkan ada kelompok FTF yang isinya perempuan semua dan mereka sangat aktif dalam melakukan penyerangan,” jelas Paulussen.
Ia menyampaikan bahwa baru-baru ini ada tiga perempuan yang ditangkap karena aksi terorisme. Mereka berencana melakukan penyerangan di kereta namun berhasil digagalkan
Selain perempuan, keterlibatan anak juga semakin meningkat. Ada anak-anak yang memang sengaja dibawa orang tuanya, ada yang sengaja direkrut, dan ada juga yang dengan sukarela bergabung dengan kelompok teroris. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian internasional.
Selain ICCT, FGD ini juga dihadiri oleh Deputi II bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Pol. Drs. Arief Dharmawan yang membuka acara secara resmi, serta pejabat BNPT lainnya.