Radikalisme Muncul Akibat Pemahaman Agama Yang Salah

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Prof Zainal Abidin mengatakan radikalisme muncul karena pemahaman yang keliru terhadap suatu ajaran agama. Hal itu diungkapkannya ketika membuka Kegiatan Dialog Pencegahan Terorisme di Kampus yang dilaksanakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Auditorium IAIN Palu, Jum’at (14/11/2014) lalu.

 “Islam ini adalah agama yang baik, begitu juga dengan ajarannya. Kalau ada persoalan terorisme yang berpayung agama, maka saya katakan itu ajaran tidak benar sebab semakin baik tingkat pemahaman agama kita, akan semakin baik pula hubungan keberagaman kita dengan masyarakat sekitar,” ucap pria yang biasa disapa Zainal itu.

Ia sendiri, mengatakan kerap masuk gereja dan mengajar di dalamnya. Hal itu Zainal lakukan demi mengupas stereotype tentang paham Islam yang sering dihubung-hubungkan dengan kekerasan dan aksi terorisme.

“Negara lain mengakui jika Islam di Indonesia adalah agama yang sangat baik, begitu juga yang saya lakukan. Sudah beberapa kali saya masuk gereja dan memberikan materi disana. Hasilnya, orang-orang di dalam gereja sangat mengapresiasi dan berpandangan jika Islam itu agama yang damai,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Prof. Zainal Abidin juga menyatakan bahwa Kampus IAIN Palu bersih dari paham radikalisme dan terorisme. “Saya yakin, mahasiswa IAIN Palu tidak ada yang terjaring dalam kelompok radikal terorisme.” Tegasnya.

Kegiatan Dialog Pencegahan Terorisme dihadiri oleh anggota DPR-RI H. Sarifudin Suding, S.H, M.H, Deputi III BNPT Heri Purwanto, Direktur Deradikalisasi Pemikiran BNPT Prof. Dr. Irfan Idris, M.H, Mantan akitivis kelompok radikal Ali Fauzi, M.Pd, ketua Bidang Ideologi FKPT Provinsi Sulawesi Tengah Dr. H lukman S. Taher, M.A. Selain itu kegiatan ini dihadiri kurang lebih 1000 Mahasiswa yang berasal dari berbagai  Fakultas dan jurusan IAIN Palu.