Jakarta – Fraksi Partai Golkar (FPG) di DPR merayakan hari jadi yang ke-49, hari ini, Senin (13/2/2017) dengan menggelar seminar yang bertajuk “Mewujudkan Pers yang Independen dan Netral Sebagai Salah Satu Upaya Penanggulangan Berita Palsu (Hoaz)” di ruang Rapat KK-II Gedung DPR.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada insan pers, terutama sejak pers itu lahir dan ditandai dengan UU nomor 40 tahun 1999 tentang pers. Semoga ke depannya terus ada perbaikan mengenai perbaikan mutu dan kreatifitas jurnalisme,” ujar Ketua FPG Kahar Muzakir.
Menurut Kahar, peran pers sangat strategis dalam menjembatani komunikasi antara masyarakat yang berkembang dengan dewan sebagai penyambung aspirasi masyarakat. Begitu sebaliknya, kerja-kerja berbagai fraksi pun lebih mudah diketahui masyarakat melalui media.
“Pers sangat berperan sebagai sarana komunikasi antara fraksi dengan masyarakat. Bersahabatlah dengan wartawan, tanpa mereka, kita bukan apa-apa. Tanpa mereka, kerja fraksi takkan diketahui masyarakat,” jelasnya.
Kahar pun berharap, insan pers menjadi garda depan dalam menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang untuk kemajuan bangsa. Hal itu, lantaran saat ini muncul media abal-abal yang kerap memberitakan hal berbau hoax.
“Saat ini muncul media abal-abal di internet yang mengaku sebagai pers. Bayangkan, sangat mudah bagi media abal-abal membuat kebohongan publik, informasi yang ditampilkan entah dari mana sumber nya, semua tidak jelas. Bahkan, ada yang berpotensi memunculkan konflik horizontal. Kalau dibiarkan, dikhawatirkan akan menimbulkan keresahan,” terang. Kahar.
Ia juga mengimbau, agar Framsi Partai Golkar berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk mengatasi media ‘abal-abal’ dari peredaran. Dan, lanjutnnya, pers diharapkan agar dapat menunjukan keberimbangan dalam pemberitaan khususnya pada Pilkada.
“Saya menginstruksikan untuk melakukan koordinasi dengan dewan pers dan Kominfo dan institusi lainnya untuk membersihkan media abal-abal. Saya berharap pers nasional ikut kontribusi secara aktif dan kontruksi untuk pemberitaan yang berimbang, khususnya pilkada serentak 2017 sampai 2018,” jelasnya.
“Pers bukanlah milik sekelompok orang, tetapi punya masyarakat. Marilah bersama-sama meraih kepercayaan masyarakat agar mewujudkan demokrasi yang bermartabat,” pungkas Kahar.
Acara.seminar ini juga dihadiri oleh sejumlah perwakilan mahasiswa, pemimpin redaksi, perwakilan Kemlu, hingga sejumlah lembaga seperti Kemhan, BNPT, BIN, dan Lemsaneg. Selain itu, Menkominfo Rudiantara dan Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo juga menghadiri acara tersebut.