Dubai – Perang saudara di Yaman masih terus berkecamuk. Kelompok Houthi yang didukung Iran terus melakukan tekanan terhadap pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi.
Beberapa hari lalu, Houthi mengirimkan serangan ke Arab Saudi menggunakan pesawat nirawak atau drone. Beruntung serangan itu berhasil digagalkan Arab Saudi.
Serangan itu berlanjut. Dikutip dari AFP, Senin (8/2/2021), pemberontak Houthi melanjutkan serangan di Yaman Utara untuk merebut benteng terakhir pemerintah di Marib. Serangan itu membuat puluhan korban berjatuhan.
Bentrokan antara pasukan pro pemerintah dengan Houthi terjadi setelah selama berminggu-minggu relatif tenang. Seorang sumber pemerintah mengatakan Houthi membawa bala bantuan untuk melakukan serangan.
“Pertempuran terjadi di sekitar 10 kilometer barat Marib,” kata sumber itu tanpa menyebut nama.
“Sedikitnya 20 petempur pemerintah tewas dan 28 lainnya luka-luka. Banyak juga korban di kubu Houthi meski jumlahnya tidak diketahui.”
Sejak 2014, Houthi menguasai ibu kota Yaman, Sanaa yang terletak hanya 120 kilometer dari Marib, dan melakukan kampanye sengit dengan pemerintah untuk merebut Marib.
Dalam waktu 24 jam terakhir, pasukan pemerintah menangkis lima serangan, sehari setelah tiga petempur pro pemerintah tewas dan empat lainnya cedera dalam serangan rudal di kamp mereka di Marib.
Sebelumnya, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pada hari Jumat (5/2/2021) bahwa pihaknya secara resmi telah memberi tahu Kongres tentang keputusan untuk mencabut Houthi dari daftar teroris.
Langkah penghapusan tersebut dilakukan sehari setelah Presiden Joe Biden, mengumumkan diakhirinya dukungan AS untuk operasi ofensif yang dipimpin Saudi di Yaman.