Sejak seruan perang melawan situs-situs radikal dikumandangkan oleh kelompok hacker yang sudah begitu jengah dengan sikap pongah para ekstrimis pemuja kekerasan itu, serangan para hacker di dunia maya telah melumpuhkan sebagian besar situs-situs radikal ekstrimis. Serangan ini bukan saja menimpa situs-situs radikal yang bermarkas di luar negeri, beberapa situs penebar kebencian yang ada di indonesia pun mulai bergelimpangan akibat serangan dahsyat itu.
Dinia maya memang telah sejak lama digunakan oleh para radikal teroris untuk menebar propaganda kekerasan dan permusuhan. Kelompok teror bahkan menggunakan dunia maya sebagai media unyuk melakukan rekruitmmn anggotam karenanya dunia maya juga menyimpan berbagai potensi radikalisasi.
Perang terhadap situs-situs radikal sebenarnya telah lama digencarkan oleh pemerintah. Melalui BNPT, pemerintah tidak pernah berhenti memberikan bimbingan dan panduan internet sehat. BNPT bahkan secara khusus mencanangkan program “Damai di Dunia Maya” selama tahun 2015 ini, dimana melalui program ini BNPT telah menyambanhi hampir seluruh kota di Indonesia serta menjumpai jutaan masyarakat untuk bersama-sama membanjiri dunia maya dengan konten-konyen positif.
Meski demikian, kelompok radikal tetap juga bengal. Mereka tidak pernah henti menebar kekerasan dan ajaran permusuhan terhadap sesama melalui dunia maya. Serangan kelompok hacker yang menghabisi situs-situs kesombongan mereka itu adalah teguran agar berhenti ugal-ugalan meracuni pikiran masyarakat.
Namun di sisi lain, kita yang tidak terlibat dalam perang dunia maya ini sebaiknya tetap diam di tempat sambil meyakini bahwa keburukan tidak akan pernah bisa bertahan. Tugas kita bersama adalah saling belajar dan saling mengingatkan agar selalu dapat menebar kebaikan. Tentang para penebar kebencian yang sekarang sedang diserang habis-habisan, mereka memang layak dapat pelajaran