Hari ini dan kemaren, minggu lalu, bulan lalu dan tahun-tahun lalu hampir segala aspek problematika sosial begitu cepat didengar dan diketahui oleh seluruh masyarakat mulai dari kampung, kecamatan, kabupaten, hingga nasional dan global. Tergantung dari trending topic atau tidak, semua informasi telah memberikan pembelajaran cepat, mendidik cepat dan merespon cepat terhadap suatu isu sosial. Dari mulai anak-anak sampai orang dewasa, semua menikmati perubahan pola komunikasi saat ini. Inilah yang kita sebut sebagai dampak revolusi komunikasi global (global communication revolution effect).
Lalu, timbul persoalan saat ini, yakni komunikasi dan hubungan sosial baru yang sophisticated ini telah membawa dampak pada penggunaan sosial media untuk aktifitas dan kepentingan yang negatif misalnya dengan maraknya provokasi, propaganda dan kejahatan di dunia maya. sebelum lebih jauh mengurai perilaku negatif tersebut, penting untuk kita ketahui kenapa ruang arena sosial yang baru ini kita sebut dunia Maya?
Maya adalah kata benda yang tidak ada bendanya. Tidak teraba tapi dapat kita rasakan dampaknya. Kejahatan maya sangat merepotkan. Maya tidak dapat mengenal batas batas negara. Dia tidak punya yuridiksi hukum. Perbuatan yang dilakukan di dalamnya berisi hal-hal yang ilegal tanpa hak dan tidak etis. Media yang digunakan adalah komputer karena maya dalam melaksanakan kejahatannya menggunakan aplikasi internet.
Bagaimana kejahatan maya dan terorisme bekerja? Pelaku kejahatan maya (cyber crime) biasanya memasuki komputer atau jaringan dengan cara yang tidak sah yaitu dengan diam diam menyusup dengan memanfaatkan kelemahan sistem jaringan. Bentuk dan modusnya sangat beragam seperti data-data fault dan fake atau informasi yang diisi dengan data yang keliru, data-data forgery atau pemalsuan, dan ada juga kejahatan atas hak kekayaan intelektual, phishing atau membuat situs seolah- olah perusahan tertentu di mana korban dimintai pasword dan pin sera carding yaitu penipuan dengan credit card. Untuk jaringan terorisme maya bisa juga dengan menyusup ke program milik orang lain atau hacking atau dengan cara mem-bypass password orang, defacing yaitu mengubah halaman website orang lain. Kelompok teroris jaringan tunggal (lone wolf) biasa menggunakan modus-modus ini.
Karena jangkauan dan cakupan luas, maka ada beberapa kategori dunia maya yang sangat variatif. 1) ada yang disebut micro blog seperti twitter, plurk, pownce, twirxr dan plazes. 2) Ada yang disebut live stream seperti socializr dan froendsfreed. 3) Ada live cast live.blog tv, justin. tv . listreamtv, dan livecastr. 4) Ada virtual worlds seperti habbo, imvu dan starday. 5) Ada MMO yang terdiri dari kartrider, warcraft, neopets, conan dll. 6) aAa sosial game seperti doi.pogo. cape.com. 7) Ada publish seperti wordspreds, wikipadia.blog.wikiadigg. 8) Ada juga untuk berbagi file, video, musik seperti youtube, slideshare, feedback, flickr, crowdstorm dll. 9). Ada juga ruang berdiskusi seperti google talk, yahoo, skype, phoeum.dll. 10) Ada yang memang untuk berdiskusi untuk social networks seperti facebook, myspace, h5, linked in dll.
Dengan jangkauan yang cukup luas, dunia maya telah menjadi ruang sosial baru bagi masyarakat. Pengaruh dunia maya sangat besar terhadap kehidupan manusia di berbagai aspek. Ruang maya ini tidak hanya bersama kita, tetapi juga merubah cara kita bekerja, cara kita bermain, cara kita hidup bahkan cara kita bersikap dan menjalani hidup. Termasuk bagaimana merubah seorang dari normal menjadi radikal dengan banyak butki yang telah faktual.
Pertanyaan berikutnya sejauhmana trend kejahatan dunia maya? Serangan kejahatan terorisme akan menggunakan APT ( advanced Persistent Threat ) atau fokus target tertentu secara acak dengan sistem yang memiliki keaman rendah. Pembayaran online juga merupakan trend tersendiri. Point of sales system adalah sistem yang masih digunakan secara meluas meski PoS konventional. Sehingga kemungkinan sederet malware dari keluarga PoS seperti jackspos ataupun dexter berada di balik serangan ke retailer online. Malware akan selalu mencari celah untuk masuk dan menginjeksi program. Ada juga bitcoin yang akan menjadi tebusan yang diminta penyebar ransome dan lainnya semisal dalam kasus Alam Sutera di mana pelaku sebelum aksi peledakan bom telah meminta di trending sejumlah Bitcoin. Itulah contoh dari kejahatan dunia maya.
Maya, Hoax dan terorisme
Terlebih dahulu harus kita pahami bahwa pemanfaatan internet oleh kelompok teroris telah lama dilakukan. Fenomena ini pun telah menandai momentum lahirnya terorisme baru dengan pola propaganda dan rekrutmen yang baru. Apabila terorisme lama lebih mengandalkan pada pola rekrutmen melalui hubungan kekeluargaan, pertemanan, ketokohan, dan lembaga keagamaan dan dilakukan dengan cara-cara tertutup dan pembaiatan langsung, hadirnya internet telah memunculkan fenomena baru terorisme di dunia maya yang menjadikan media online (website, media sosial, dan social messenger) sebagai sarana propaganda dan rekrutmen. Pola rekrutmennya pun telah berubah dengan perekrutan terbuka dan pembaiatan tidak langsung.
Tantangan terkini maraknya berita hoax pun menjadi tunggangan kelompok radikal sebagai upaya membangun narasi propaganda yang bertujuan untuk meradikalisasi masyarakat. Artinya, berita dan konten hoax tidak hanya menyesatkan masyarakat tetapi telah menjadi sarana efektif dan modus bagi penyebaran narasi radikalisme di tengah masyarakat. Kelompok dan organisasi radikal sangat rajin membangun narasi untuk membentuk opini sesat masyarakat melalui berita hoax yang mudah viral.
Kekuatan dunia maya dalam mempengaruhi pemikiran dan sikap seseorang tidak bisa diabaikan. Beberapa fakta keterpengaruhan masyarakat, khususnya kalangan generasi muda, dari penyebaran propaganda kelompok radikal terorisme di dunia maya ini telah terbukti. Indonesia telah merasakan munculnnya pejuang tunggal atau serigala tunggal (lone wolf) yang bergerak mandiri dengan inisiatif sendiri yang terputus dari jaringan besar.
Dalam konteks pengaruh dunia maya yang besar itulah, generasi muda harus mempunyai benteng diri yang kuat. Separuh hidup anak-anak dan pemuda saat ini telah dihabiskan di ruang maya. Dunia maya menjadi arena pergaulan baru bagi generasi digital native saat ini. Kecerdasan dalam berinterkasi di dunia maya menjadi kunci utama. Banyak berbagai kejahatan yang telah memanfaatkan ruang maya sebagai arena baru. Karena itulah, mendidik generasi cerdas di dunia maya merupakan kewajiban untuk menghindari pengaruh kelompok terorisme dan kejahatan lainnya yang memanfaatkan dunia maya.